Menu

Berburu Kuliner Tanjak dan Tenun Siak, Pengunjung Serbu Stand Kabupaten Siak di Pameran MTQ Riau

Lina 25 Nov 2019, 12:13
Stand Pameran Pemerintah Kabupaten Siak yang berada di Areal Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Provinsi Riau ke XXXVIII Tahun 2019 di Kota Bangkinang Kabupaten Kampar (foto/Lin)
Stand Pameran Pemerintah Kabupaten Siak yang berada di Areal Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Provinsi Riau ke XXXVIII Tahun 2019 di Kota Bangkinang Kabupaten Kampar (foto/Lin)

RIAU24.COM - SIAK- Stand Pameran Pemerintah Kabupaten Siak yang berada di Areal Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Provinsi Riau ke XXXVIII Tahun 2019 di Kota Bangkinang Kabupaten Kampar, mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan pengunjung helat syi’ar Qur’an terakbar di Bumi Lancang Kuning itu. Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Siak, hanya berselang tiga jam setelah Pameran Bazar Ekonomi Kreatif dan pameran MTQ dibuka secara resmi, jumlah pengunjung yang datang ke Stand Kabupaten Siak sudah mencapai lebih dari 500-an orang.

zxc1

Para pengunjung yang berdatangan rata-rata mengincar produk unggulan dan khas yang sudah terkenal dari Negeri Istana, seperti kuliner khas melayu Siak, tenun Siak, dan aneka model tanjak yang dipajang bersamaan berbagai produk unggulan lainnya yang dipamerkan Dinas Perdagangan Perindustrian Kabupaten Siak.

“Mereka rata-rata datang untuk mencicipi ragam kuliner khas asal Kabupaten Siak yang dihidangkan secara gratis, diantaranya ada roti canai, roti jala kuah manis sari kaya, rujak serut kuah kacang, mie sagu goreng, dan mi goreng kuning. Disamping itu kita juga menghidangkan aneka buah-buahan dan minuman khas laksmana mengamuk dan es kesturi,” kata Amir Ikhsan, Sekretaris  Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Siak.

zxc2

Pengunjung tersebut tampak ada yang telah datang sebelum maupun bersamaan dengan kunjungan rombongan Gubernur Riau Syamsuar, Bupati Siak Alfedri beserta Sekretaris Daerah T. S. Hamzah dan Forkompinda. Tak hanya berburu aneka kuliner tradisional, para pengunjung kata Amir juga berburu aneka tenun siak dan tanjak yang sudah dikenal luas masyarakat karena nilai estetika dan kualitasnya yang sudah tidak diragukan lagi. 


“Yang paling dicari itu tanjak motif tenun Siak printing yang kita jual seharga rata-rata 50 ribu rupiah, tanjak tenun Siak dengan rentang harga antara 150-350 ribu rupiah. Tadi saja sebelum stand kita dibuka dan dikunjungi Bapak Bupati Siak Alfedri dan rombongan, 15 buah tanjak dan 2 songket tenun sudah terjual kepada pengunjung. InsyaAllah kalau stok habis kita siap mendatangkan kembali produknya dari Siak,” ungkapnya.

Sepanjang pelaksanaan pameran ekonomi kreatif yang dilaksanakan selama tujuh hari pada tanggal 24 November hingga malam penutupan MTQ Tanggal 30 November kedepan. Stand Kabupaten Siak akan memamerkan sejumlah produk unggulan Kabupaten Siak. Aneka tenun Siak dan tanjak, makanan dan cinderamata yang diproduksi para pengrajin Negeri Istana itu merupakan bentuk fasilitasi Pemerintah Daerah melalui Dinas Perdagangan Industri untuk membantu Usaha Kecil Menengah (UKM) Siak dalam memasarkan produk.

“Untuk tenun Siak motif Tampuk Manggis dan Pucuk Rebung, produk yang masih tersedia diantaranya kain sampin untuk laki-laki yang dijual seharga 450 ribu, songket tenun perempuan seharga 650 ribu. Selain itu juga ada Kain Batik Siak motif Pucuk Paku Istana dan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TSAL) seharga 150 ribu hingga 325 ribu rupiah, dengan luas bidang kain antara 2-3 meter,” sebut Amir.

Sementara untuk berbagai produk kuliner, aneka panganan unik dan menarik tampak menghiasi rak pajangan yang disediakan didalam stand, diantaranya Teh Bunga Telang Organik yang membawa Bungaraya memenangkan Anugerah Pemuda Pelopor Tingkat Nasional, Kue Pilin Steak Ubi Balado dan Keripik Tiwul Ubi Ungu dari Tualang, Abon Ikan Patin Dendeng Sayur Ikan Patin dari Sungai Mandau, Jelly Nanas dan Kue Bangkit dari Siak Sri Indrapura, serta Manisan Ceremai dari Sungai Apit.

“Sesuai arahan Bapak Bupati Siak Alfedri dan Bapak Kadis Dagperind Wan Ibrahim Surji, kita menampilkan ragam produk baru kuliner dan cinderamata yang unik dan khas, sebagian produk hasil pengembangan dari pelatihan yang pernah kita buat, sebagian lagi memang sudah ada sebelumnya. Selain aneka kerajinan kayu bermotif Kerajaan Siak, kerajinan dari lidi sawit dan sepatu tas sulaman dari tali kur produk masyarakat Mempura, yang tidak kalah menarik itu kita punya produk meja bundar dari KUB Pemuda Kratif Bungaraya yang bernilai estetika tinggi, bermotif istana dan berbahan dasar tempurung dan batang kelapa,” sebutnya. 

Disamping produk, stand Pemerintah Kabupaten Siak juga memamerkan beragam informasi Pembangunan Kabupaten Siak lewat infografis penghimpunan dan penyaluran zakat, berbagai foto dan video visual Objek Wisata Istana Asserayah Hasyimiyah dan Mesjid Syahabuddin, kegiatan keagamaan Ghatib Beghanyut, Gerakan Masyarakat Siak Berzakat, ATM Beras Mustahiq, MTQ di Kabupaten Siak. Selain itu, juga tersedia Booklet Panduan Wisata Kabupaten Siak dan Buku berjudul “Juadah Melayu” yang ditulis Rusnaini Anang Karti, Guru SMAN 1 Bungaraya.

Stand Kabupaten Siak berukuran 5 x 7 meter dan tinggi mencapai 11 meter tersebut berada di urutan ke delapan setelah stand pameran pertama dari tuan rumah MTQ Provinsi Riau 2019 Kabupaten Kampar. Stand berbentuk unik karena dihiasi 3 kubah dan 2 menara, serta lafadz Allah dipuncaknya.

Menurut Kabid Kabid Promosi Perencanaan Penanaman Modal M. Kurniawan, keunikan stand Kabupaten Siak yang terletak pada pada perpaduan seni bina bangunan Islam dan Melayu, yang berbentuk motif bangunan Istana Siak dan Masjid Syahbuddin dibalut anggunnya warna krem dipadu warna merah dan kuning. Makna filosofisnya kata dia, mengingatkan pengunjung agar senantiasa ingat dengan ibadah Allah dan ingat dengan budaya dan jati diri sebagai orang melayu.

“Stand Kabupaten Siak juga kita percantik dengan 2 buah logo Muhammad Betangkup dan patung 2 ekor elang melambangkan Istana Aserayah Hasyimiyah. Proses pembuatannya membutuhkan waktu mencapai 25 hari. Keunggulannya mengedepankan konsep melayu dan islam, lewat bentuk-bentuk bangunan Mesjid dan Istana Siak,” ungkapnya. (R24/Lin)