Menu

Tweet-nya Ramai Diserang Netizen Karena Dinilai Dukung LGBT, Begini Respon Pimpinan Gerindra

Siswandi 29 Nov 2019, 11:25
Waketum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad
Waketum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad

RIAU24.COM -  Sejak Jumat 29 November 2019 pagi ini, tagar  #ShameOnYouGerindra marak jadi perhatian warga Twittter. Usut punya usut, ternyata hal itu merupakan buntut dari cuitan akun resmi Partai Gerindra yang menolak keputusan Kejaksaan Agung terhadap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang berorientasi seksual LGBT.

Dilansir republika, pernyataan Gerindra pun kemudian menjadi penyebab munculnya pro dan kontra di kalangan netizen.

"Yang terhormat Kejaksaan RI, kami tak setuju dengan keputusan penolakan Kejaksaan Agung terhadap CPNS dengan orientasi seksual LGBT," tulis akun tersebut.

Sontak, pro-kontra pun lahir sebagai respons terhadap pernyataan tersebut. Warganet yang mendukung menunjukkan apresiasinya, sedangkan yang tak sependapat menumpahkan kritik lewat tagar #ShameOnYouGerindra.

Hingga pagi tadi, 1.752 cuitan yang menggunakan tagar #ShameOnYouGerindra, membuat topik itu ada di posisi kedua tren Twitter Indonesia setelah tagar #instagramdown.

Lalu bagaimana respon petinggi Gerindra?

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pun angkat bicara. Dilansir detik, menurutnya, terkait cuitan itu karena ada kesalahan pimpinan yang kurang mengontrol admin Twitter Gerindra.

"Kami sudah tanya bahwa tidak ada maksud kecuali mereka ini ingin menyatakan bahwa semua pihak itu mempunyai hak yang sama di muka hukum. Nah sehingga kemudian timbullah cuitan Twitter itu. Namun biar bagaimanapun perilaku LGBT itu partai Gerindra dengan tegas menolak," terangnya, di Kompleks Parleman, di Jakarta.

Wakil Ketua DPR ini pun mengakui munculnya cuitan itu merupakan kesalahan pimpinan partai yang kurang melakukan kontrol. Kurangnya kontrol tersebut, disebut Dasco, karena pimpinan partai sibuk menjalankan tugasnya sehari-hari.

Ditambahkan Dasco, pihaknya pihaknya akan memperbaiki kesalahan tersebut. Ia tak ingin hal serupa terjadi di kemudian hari.

"Kami akan perbaiki di kemudian hari supaya semua lebih terkendali dan kemudian tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya. ***