Menu

Buang dan Musnahkan 20 Ribu Ton Beras Senilai Rp160 Miliar, Bulog Bilang Sesuai Aturan

Riki Ariyanto 1 Dec 2019, 11:20
Perum Bulog bakal membuang atau memusnahkan 20 ton ton cadangan beras yang berasal dari stok Cadangan Beras Pemerintah (foto/int)
Perum Bulog bakal membuang atau memusnahkan 20 ton ton cadangan beras yang berasal dari stok Cadangan Beras Pemerintah (foto/int)

RIAU24.COM - Minggu 1 Desember 2019, Perum Bulog bakal membuang atau memusnahkan 20 ton ton cadangan beras yang berasal dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Ditaksir nilai 20 ribu ton beras CBP tersebut sebesar Rp160 miliar.

zxc1

Dilansir dari Kumparan, Minggu (1/12), pemusnahan 20 ribu ton beras Bulog sebab kualitas dan mutu beras CBP menurun. Hal itu dibenarkan Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh pada Diskusi yang Digelar oleh CIPS di Jakarta.

"Ini yang jadi masalah. Dari Pemerintah sudah ada (aturannya), di Kemenkeu belum ada anggaran. Ini kami usulkan. Kami sudah jalankan sesuai Permentan, tetapi untuk eksekusi disposal anggarannya tidak ada. Kalau kami musnahkan, gimana penggantiannya?" kata Tri.

zxc2

Total beras yang akan dibuang atau dimusnahkan bernilai Rp 160 miliar, dengan asumsi rata-rata harga pembelian di petani Rp 8.000 per kg. Untuk pemusnahan stok beras, Bulog sudah ajukan permohonan dana ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Kata Tri, pemusnahan cadangan beras milik pemerintah itu sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Beras CBP harus dibuang apabila telah melampaui batas waktu simpan paling sedikit 4 bulan atau berpotensi dan atau mengalami penurunan mutu.

Sekarwng ini Bulog punya 2,3 juta stok beras di gudang, di mana sekitar 100.000 ton usianya sudah di atas 4 bulan. Dari jumlah itu, 20 ribu ton beras memiliki usia penyimpanan lebih dari 1 tahun yang akan dimusnahkan.

"Semua stok Bulog yang disimpan lebih dari 5 bulan itu dapat di-disposal, bisa diolah kembali, diubah menjadi tepung dan yang lain, atau turunan beras atau dihibahkan, atau dimusnahkan," sebut Tri kemudian kepada Antara.