Menu

Staf Khusus Jokowi Tulis 'Kubu Sebelah Megap-megap', PA 212 Sebut Berpotensi Memecah Belah Masyarakat

Siswandi 2 Dec 2019, 12:14
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif

RIAU24.COM -  Hingga saat ini, sorotan masih tertuju kepada salah seorang Staf Khusus Presiden Jokowi, Billy Mambrasar. Hal itu terkait cuitannya di Twitter tentang 'kubu sebelah megap-megap'. Tak hanya menuai kritikan dari netizen, hal serupa juga dilontarkan Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif.

Menurutnya, pernyataan Billy tersebut berpotensi memecah belah masyarakat. Tak hanya itu, Slamet juga menekankan, Billy seharusnya fokus dengan tugasnya membantu program-program presiden daripada membuat pernyataan kontroversial di media sosial.

"Orang awam bisa membacanya seperti itu (memecah belah). Tapi yang jelas memecah belah atau tidak, kita lihat nanti kerjanya seperti apa, ada manfaatnya apa tidak," lontarnya, usai Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, Senin 2 Desember 2019. 

Dilansir cnnindonesia, Slamet Maarif menilai, hal itu seharusnya tidak lagi terjadi. Apalagi mengingat ajang Pilpres telah usai. Pernyataan Billy tersebut, menurutnya adalah tanda dari salah satu barisan Jokowi yang terkesan tidak mau menyelesaikan perbedaan. 

Lebih lanjut, Slamet kemudian menyinggung kepulangan Rizieq sebagai contoh bahwa pemerintahan Jokowi tidak punya niat baik memperbaiki keadaan. Padahal, pilkada hingga pilpres sudah selesai.

"Kalau ingin menyelesaikan persoalan, ya pulangkan dong Habib Rizieq, selesai semua, kita akan duduk bersama, kita akan komunikasi. Tapi selagi Habib Rizieq belum dipulangkan, mohon maaf kami tidak akan komunikasi dengan pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo, Billy Mambrasar memicu perdebatan publik lewat akun Twitter @kitongbisa. Billy mengunggah foto seusai berdiskusi dengan kaum muda untuk membahas dunia bisnis. Unggahan itu dibubuhi cuitan yang disebut netizen bernada provokatif.

"Setelah membahas tentang Pancasila (yang bikin kubu sebelah megap-megap). Lalu mendesain kartu Pra-kerja di Jakarta. Lalu saya ke Pulau Damai penuh keberagaman: Bali! Untuk mengisi materi co-working space, mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda. Untuk pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan," tulis Billy dalam cuitannya.

Tak lama setelah diunggah, kritik menghujani kolom komentar. Billy menghapus cuitan tersebut dan membuat pernyataan klarifikasi serta permintaan maaf. beberapa saat setelahnya. ***