Menu

Heboh, Soal Ujian Agama SD Di Solok Diduga Hina Nabi Muhammad SAW

Khairul Amri 13 Dec 2019, 19:21
Foto ilustrasi internet
Foto ilustrasi internet

RIAU24.COM - Warga Sumatra Barat dibuat heboh, setelah viral di media sosial (medsos) naskah ujian Sekolah Dasar mata prlajaran Pedidikan Agama Islam, yang diduga memuat butir soal yang dianggap berisi penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Seperti yang dilansir dari Detik.com, Jumat, 13 Desember 2019, naskah ujian tersebut dibagikan pada hari Senin, (9/12) lalu saat ujian semester.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok Zulkisar pun langsung angkat bicara menanggapi hal yang membuat heboh warga tersebut.

"Soal No 13 tersebut mengalami kesalahan penyuntingan editorial yang dilakukan secara tidak sengaja, editor memperpendek kalimat, itulah akhirnya meresahkan,” ungkap Zuliksar.

Dikatakannya dalam naskah yang beredar tertulis, “Dibawah ini yang merupakan sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak patut kita teladani adalah…"

A. Malas belajar

B. Mengerjakan tugas sekolah

C. Menjaga nama baik guru dan sekolah

D. Menjaga nama baik orang tua.

Butir soal ini pun memancing banyak reaksi warga karena dinilai tidak pantas dan tidak patut dikeluarkan dalam soal ujian SD.

"Harusnya naskah sebenarnya dari soal tersebut berbunyi, “Selaku umat Nabi Muhammad SAW patut meneladani sikapnya. Sebagai pelajar, yang tidak patut kita contoh dari pernyataan di bawah ini adalah...," Terangnya.

Zulkifar pun mengaku sudah melakukan pengecekan langsung pada petugas Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan yang membuat soal tersebut.

“Saya minta kertasnya (untuk melihat) mana yang dicoret, mana yang dipotong,” ungkapnya.

Disdik Sumbar pun memastikan akan ada pengulangan ujian Agama Islam karena naskah yang memancing kontroversi di dalam masyarakat itu telah dibatalkan keabsahaannya.

Viralnya naskah soal yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dalam ujian semesteran SD di Solok, Sumatera Barat memang sangat menggemparkan.

Hal ini seharusnya bisa menjadi evaluasi bagi Dinas Pendidikan setempat supaya lebih berhati-hati dalam menyajikan soal-soal terutama yang begitu sensitif seperti agama.

Semoga masalah ini bisa diselesaikan dengan baik dan kedepan hal serupa tidak lagi terjadi lagi.