Menu

Dapat Kawan, Susi Pudjiastuti Ucapkan Terimakasih Pada Anak Buah Jokowi Ini

Ryan Edi Saputra 21 Dec 2019, 08:02
Kolase Foto Susi Pudjiastuti dan Airlangga Hartarto. (R24/int)
Kolase Foto Susi Pudjiastuti dan Airlangga Hartarto. (R24/int)

RIAU24.COM - JAKARTA - Ucapan terimakasih dilayangkan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kepada Airlangga Hartarto atas apresiasi karena telah mendukungnya menyuarakan penolakan ekspor benih lobster.

Hal ini disampaikan Susi lewat akun twitternya @susipudjiastuti, Sabtu (21/12/2019) kepada Menko Bidang Perekonomian tersebut.

“Terimakasih pak Airlangga, Kita tetap harus jaga plasma nutfah bibit lobster di alam untuk menjaga keberlanjutannya,” kicaunya.

Sebagaimana dilansir vivanews.co.id, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan, lebih memilih untuk membudidayakan benih lobster terlebih dahulu ketimbang langsung diekspor, seperti yang ingin dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.

Sebagaimana produk kelautan lainnya, seperti udang, tidak diekspor saat dalam bentuk benih melainkan dibudidayakan terlebih dahulu untuk mencapai besaran yang optimal, dan memiliki nilai tambah yang lebih baik bagi perekonomian.

"Sama seperti udang, yang kita dorong budidaya. Jadi kami bicara sama Menteri KKP ini sedang dikaji. Kalau budidaya di mana-mana bisa didorong," kata dia.

Sebelumnya,  Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, mengaku tak akan mundur terkait kebijakan ekspor benih lobster. Edhy menyebut, jika kebijakan ekspor benih lobster yang akan dilakukannya demi kepentingan rakyat.

Edhy mengaku tak gentar membela kepentingan rakyat. Bahkan, seandainya dirinya ditenggelamkan maupun ditembak kepalanya pun siap demi kepentingan rakyat. 

"Jangankan ditenggelamkan. Ditembak kepala pun kalau saya yakin itu baik untuk kepentingan masyarakat, saya akan lakukan," ujar Edhy di Yogyakarta, Kamis 19 Desember 2019 kemarin.

Edhy menilai, masyarakat yang menolak ekspor benih lobster dinilai tak mendapatkan informasi yang utuh. Edhy menyebut masalah ekspor benih lobster itu sudah ada sejak lima tahun yang lalu. (R24/put)