Menu

Resmi Gabung Persija, Rumah Evan Dimas di Surabaya Kena Teror Duluan

Siswandi 12 Jan 2020, 17:06
Spanduk besar yang terpampang di depan rumah Evan Dimas di Surabaya. Foto: int
Spanduk besar yang terpampang di depan rumah Evan Dimas di Surabaya. Foto: int

RIAU24.COM -  Ada kisah kurang mengenakkan yang dialami gelandang anyar Persija Jakarta, Evan Dimas Darmono. Menjelang pengumumannya dirinya bakal bergabung dengan Macan Kemayoran, Sabtu 11 Januari 2020, rumahnya mengalami teror. Di depan rumahnya, tiba-tiba sudah terpasang spanduk besar berwarna hitam.

Sejauh ini, belum bisa dipastikan siapa oknum yang memasang spanduk itu. Sekitar pukul 15.00 WIB, tepat di seberang rumah rumah Evan Dimas, kawasan Ngemplak, Surabaya, terpampang spanduk cukup besar bertuliskan "Sepakbola Bukan Sekadar Rupiah".

Dilansir viva, Minggu 12 Januari 2020, keterangan beberapa tetangga Evan Dimas menyebutkan, ada sekelompok anak muda belasan tahun yang kemungkinan dari kalangan Bonek, pendukung Persebaya Surabaya, datang ke lokasi dan memasang spanduk besar itu. Diduga, mereka adalah Bonek yang belum bisa menerima keputusan pemain Timnas Indonesia itu bergabung dengan Persija.

Memang, sebagai pemuda asli Surabaya, Evan Dimas selalu diharapkan membela tim asal kota kelahirannya, Persebaya Surabaya. Namun, hingga saat ini, mimpi tersebut tak jua terwujud.

Gelandang 24 tahun itu justru memilih untuk bergabung dengan Macan Kemayoran, yang menjadi salah satu rival berat Bajul Ijo.

Resmi Dikontrak 
Seperti diketahui, manajemen Persija telah mengumumkan Evan Dimas sebagai pemain baru. Eks penggawa Barito Putera ini dikontrak selama semusim dengan opsi perpanjangan. Dia menjadi pemain keempat yang didatangkan klub ibukota, setelah Alfath Faathier, Otavio Dutra dan Muhammad Rafli Mursalim.

"Tawaran dari klub lain ada, cuma kan ada yang serius, ada yang cuma tanya-tanya saja. Dan, memang saya lihat selama penawaran, sejauh ini Persija yang paling serius. Saya mau main dengan klub yang benar-benar menginginkan saya," ujar Evan Dimas ketika itu. ***