La Nyalla Sebut Masih Ada Swasta yang Keluhkan Dominasi BUMN
Erick juga menyebutkan, sebagai Menteri diri punya kewenangan untuk menutup atau memerger perusahaan plat merah yang ada. “Ini salah satu bagian dari cara untuk mengembalikan BUMN kepada core bisnisnya. Kita konsolidasikan atau kita tutup. Intinya harus back to core business,” tandasnya.
Sebab, lanjut pengusaha di sektor media dan sport itu, dari Rp 210 trilyun keuntungan BUMN, disumbang oleh tidak lebih dari 10 BUMN saja.
“Jadi lebih baik fokus kepada BUMN yang besar-besar saja, daripada ke yang kecil-kecil, yang malah bersaing dengan UKM dan swasta menengah,” ungkapnya seraya memberi contoh program re-orientasi beberapa BUMN, sehingga tidak malah menjadi kompetitor swasta/UKM.
“Jadi lebih baik fokus kepada BUMN yang besar-besar saja, daripada ke yang kecil-kecil, yang malah bersaing dengan UKM dan swasta menengah,” ungkapnya seraya memberi contoh program re-orientasi beberapa BUMN, sehingga tidak malah menjadi kompetitor swasta/UKM.