Menu

Setujui Rencana Perdamaian Timur Tengah Versi Trump, Presiden Erdogan Sebut Arab Saudi Serta UEA Pengkhianat

Riki Ariyanto 1 Feb 2020, 10:53
Presiden Turki Erdogan berang dan sebut negara Arab pengkhianat gara-gara setuju dengan Trump soal Yerusalem (foto/int)
Presiden Turki Erdogan berang dan sebut negara Arab pengkhianat gara-gara setuju dengan Trump soal Yerusalem (foto/int)
Sebagai informasi hubungan Negara Turki dengan Arab Saudi hingga Uni Emirat Arab (UEA) memburuk sejak pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di kantor konsulat di Istanbul pada Oktober 2018. Otoritas Turki berulang kali mengungkapkan bahwa kontributor Washington Post itu telah mati dibunuh atas perintah pejabat Arab Saudi, meski hal tersebut dibantah pihak kerajaan.

Tensi semakin meningkat juga sejak rencana Turki bakal kirim pasukan ke Libya. Turki mendukung pemerintahan Libya yang diakui PBB, sementara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mendukung komandan Khalifa Haftar, yang kini menguasai tiga perempat wilayah Libya.

Seperti yang ramai diberitakan Presiden AS Donald Trump pada Selasa lalu mengumumkan rincian rencana perdamaian Timur Tengah. Rencana itu bertujuan menyelesaikan konflik Israel-Palestina, dengan penekanan Yerusalem akan jadi ibu kota Israel dan tak bisa dibagi-bagi dengan Palestina. Hal itu yang kemudian memicu protes keras Palestina, juga bagi umat muslim dunia umumnya. (Riki)

Halaman: 23Lihat Semua