Menu

Takut DImarahi Ibunya Karena Hilangkan Sandal, Bocah SMP Ini Bersandiwara Jadi Korban Penculikan

Satria Utama 11 Mar 2020, 10:43
ilustrasi/net
ilustrasi/net

RIAU24.COM -  Ulah konyol seorang siswi SMP asal Kabupaten Pangkajene, Makassar, Sulawesi Selatan, berinisial SR (12) berhasil menggegerkan warga di sekitar tempat tinggalnya. SR mengaku telah menjadi korban penculikan seorang anak tokoh masyarakat di kampungnya.

Padahal cerita penculikan itu merupakan skenario yang ia buat setelah menghilangkan sandal milik ibunya pada Sabtu (07/03/2020) kemarin.

Kasus penculikan tersebut sempat ditangani oleh pihak kepolisian. Namun setelah menelusuri cerita sang bocah, polisi akhirnya menguak fakta lain. "Putri (nama samaran) ini merekayasa cerita dan mengaku telah diculik, tapi yang sebenarnya adalah Putri ini kesal sama keluarganya dan mengarang cerita," ujar Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji, seperti yang dikutip dari Antaranews.com.

Skenario yang dirancang SR ini bahkan pada awalnya berjalan mulus dan berhasil membuat heboh media sosial karena ceritanya yang viral. Hingga pada akhirnya, polisi curiga karena pengakuan SR sering tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

"Banyak kejanggalan mulai dari cerita korban yang tidak berkesesuaian, kemudian bajunya yang masih terlihat rapi, tidak lusuh dan lainnya," terang Aji.

SR nekat melakukan aksinya ini lantaran takut dimarahi usai menghilangkan sandal milik ibunya. Selain itu, SR juga terlanjur sakit hati kepada orangtuanya karena permintaan untuk dibelikan sepatu baru tidak dipenuhi.

"Awalnya adiknya korban berinisial I bilang kalau ibunya akan marah karena menghilangkan sandalnya dan korban juga sakit hati karena permintaan untuk dibelikan sepatu tidak dipenuhi orangtuanya," terang Aji.

Niat SR pun semakin bulat setelah mendengar pernyataan sang kakak laki-laki yang menyuruhnya pergi dari rumah. SR kemudian lari bersembunyi ke gudang beras milik tantenya dan meminum obat Paracetamol 2 tablet, Asam Fenamat, dan Antalgin hingga tertidur.

Sementara itu, orangtua SR sudah panik bukan main mencari anaknya yang tak kunjung pulang tersebut. Mengetahui keributan ini, SR langsung mengambil seutas tali dan mengikatkan kedua tangannya ke belakang seolah-olah seperti korban penculikan.

"Setelah ditemukan oleh tetangganya di gudang itu, dia lalu mengaku kepada tantenya kalau sudah diculik dan dibawa pergi melalui mobil Toyota Avanza," ujar Aji.

Kepada polsi, SR mengaku mendapatkan ide untuk membuat skenario ini dari tayangan sinetron yang biasa ditontonnya di televisi.

Sandiwara yang dikarang SR sendiri terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan terhadap salah satu anak tokoh masyarakat di kampungnya yang disebut-sebut sebagai pelaku penculikan.

Pasalnya, anak tokoh masyarakat tersebut hanya melakukan kegiatan memancing di hari SR mengaku diculik. "Kepada penyidik, akhirnya korban mengaku bahwa dirinya mengarang cerita untuk mendapatkan perhatian dari orangtuanya," pungkas Aji.***