Menu

Dibanding Bawang Putih, Bawang Hitam Ternyata Miliki Manfaat yang Luar Biasa, Cocok Bagi Penderita Diabetes

M. Iqbal 11 Mar 2020, 16:36
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Bagi sebagian orang temtu masih asing mendengar atau melihat bawang hitam. Bawang hitam merupakan hasil fermentasi dari bawang putih, yang hasilnya membuat bawang putih menjadi berwarna hitam.

Melansir dari laman Viva.co.id, seperti bawang putih, kandungan yang ada di dalam bawang hitam ternyata jauh melebihi bawang putih.

Spesialis Farmakologi klinik, dr. Lonah SpFK, mengatakan jika kandungan antioksidan yang ada di bawang hitam jauh lebih tinggi dibanding bawang putih.

Tak hanya itu, rasa bawang hitam juga jauh lebih baik dari bawang putih. Jika bawang putih cenderung terasa getir, bawang hitam memiliki rasa yang lebih manis dan gurih akibat proses fermentasi.

Lantas apakah manfaat lain yang didapatkan jika rutin mengonsumsi bawang hitam?

"Sebagian besar orang meyakini mengonsumsi bawang hitam dapat mengobati penyakit kolesterol. Ini bisa dibilang fakta, karena menurut hasil penelitian, bawang hitam dapat membantu orang dengan masalah kolesterol," jelas dr. Lonah SpFK.

Dia juga menjelaskan, bawang hitam juga dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Menurut berbagai hasil penelitian, bawang hitam dapat membantu menstabilkan gula darah, tapi hanya pada orang yang sehat.

"Pada penderita diabetes boleh mengonsumsi bawang hitam, dengan catatan hanya sebagai pendamping pengobatan, tanpa meninggalkan resep atau pengobatan dari dokter," lanjut dia.

Dia kembali menjelaskan, bawang hitam mengandung antioksidan yang dibutuhkan tubuh, termasuk sel otot. Jika mengonsumsi antioksidan dalam takaran yang cukup, sel tubuh kita akan terlindungi, sehingga mampu meningkatkan stamina, bahkan melindungi otak.

Tapi ingat, jangan mengonsumsi bawang hitam saat perut kosong. Berikut batas aman untuk mengonsumsi bawang hitam, sesuai anjuran dokter.

"Paling banyak dua siung bawang atau sekitar 30-40 gram. Tapi, kalau sudah diekstrak dalam bentuk kemasan, pil, kapsul atau obat, harus mengikuti aturan yang tertera pada kemasan obat tersebut," ujar Lonah.