Menu

Daerahnya Diserbu TKA China dari Berbagai Penjuru, Bupati Ini Takut Corona Makin Merebak: Tolong Kami Pak

Satria Utama 19 Mar 2020, 11:33
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa.
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa.

RIAU24.COM -  Kasus masuknya 49 TKA baru asal China di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan hanya berbekalkan visa kunjungan membuat Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa merasa resah.

Dalam rapat rapat koordinasi penanganan dan antisipasi penyebaran Virus Corana di Mapolda Sultra, Rabu (18/3) yang dihadiri seluruh Forum Koordinator Pimpinan Daerah Sultra, sang bupati mencurahkan isi hatinya yang galau.

Ia bahkan meminta bantuan Gubernur Sultra, Ali Mazi untuk menghentikan kedatangan para pekerja asing di tengah mewabahnya Virus Corona. Kery menyebut, daerahnya saat ini tengah kedatangan TKA China dari segala penjuru.

 
"Pak Gubernur, saya mohon, tolong daerah kami, TKA China masuk ke daerah kami dari segala penjuru," kata Kery seperti dilansir kumparan, Kamis (19/03).

Dalam kesempatan itu, Kery mengungkapkan bahwa di Konawe ada 1.064 WNA asal China yang berkerja di beberapa perusahaan tambang. "Yang resmi saja begitu jumlahnya Pak Gubernur, apalagi yang tidak resmi, mereka masuk dari segala penjuru, dari darat, laut, dan udara. Jumlah itu yang kami pantau, bagaimana yang tidak terpantau, terutama yang masuk lewat jet perusahaan, kami tidak jangkau untuk memantau," katanya.

"Kami juga waspada pak, bukan hanya Corona, tapi kami waspada mereka bawa masuk narkoba ke daerah kami. Ngeri Pak. Disini ada Kapolda juga, tolong pak dicek," sambungnya.

Kery menambahkan, sebelum mewabahnya Virus Corona, dirinya sudah membuat Perda Nomor 13 Tahun 2018 yang isinya mewajibkan pemeriksaan kesehatan kepada para TKA secara rutin. Tapi, menurut Kery, banyak perusahaan yang massa bodoh dengan perda itu.  

Bupati dua periode ini juga meminta agar segera menolak WNA masuk ke Sultra serta mengkarantina seluruh TKA yang baru tiba diluar daerah Konawe.

"Kalau bisa Pak Gubernur, karantina mereka yang baru datang di luar Konawe, karena mereka di Konawe, Pak, tinggalnya itu di kos-kosan milik masyarakat. Susah Pak kalau mereka diisolasi di sana. Kalau ada yang terjangkit, akan mudah tersebar virusnya," pungkasnya.***