Menu

Sebut Korban Virus Corona Kecil Baru 500, Luhut Panen Kecaman, Tifatul Sembiring: Ini Nyawa Manusia Bang

Satria Utama 15 Apr 2020, 09:14
Pernyataan Luhut mendapat banyak kecaman
Pernyataan Luhut mendapat banyak kecaman

RIAU24.COM -  Pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang membandingkan jumlah korban yang tewas akibat virus corona dengan jumlah penduduk Indonesia menuai reaksi negatif dari sejumlah tokoh dan netizen tanah air. Luhut dinilai kehilangan empati dan hanya melihat masalah virus corona sebagai hitungan statistik belaka.

"Statistik, Bung. Ini semua cuma statistik. Perasaan, empati, itu urusan psikolog -- bukan pemerintah," cuit Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik. Cuitan Rachland ini kembali diretwit lebih dari 500 kali.

Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring juga tak mau kalah ikut bereaksi atas peryataan Luhut. "Tapi ini nyawa manusia  bang. Manusia Indonesia. Abang gak bisa lihat dari sisi statistiknya saja. Ini bukan bisnis bang," cuitnya.

Pernyataan Luhut ini juga menjadi perbincangan hangat di media sosial facebook. Banyak netizen mengkritik sikap Luhut yang terkesan mengecilkan arti 500 nyawa yang melayang akibat Covid-19.

"1 Nyawa itu sangat BERHARGA JENDRAL... jauh lebih brrharga dari 1000 perusahaan," tulis akun @Joyo Sman.

"Statement luhut ini tidak patut. sebagai pejabat ini keterlaluan.saya protes keras," komentar @Anthony Anwar.

“Buat saya juga jadi tanda tanya sih, kenapa jumlah meninggal sampai hari ini, maaf sekali lagi, itu kita angkanya enggak sampai 500 padahal penduduk kita ini kan 270 juta, infected 4.000-an lebih katakan kali sepuluh 50.000,” kata Luhut saat konferensi pers secara virtual, Selasa (14/4).

Luhut membandingkan jumlah korban meninggal di Indonesia dengan di Amerika Serikat. Ia mengungkapkan di Amerika Serikat korban meninggal lebih banyak meski perbandingan penduduk dengan Indonesia memang berbeda.

“Lah Amerika yang bedanya lebih besar dari kita. Beda penduduk 60 jutaan itu yang meninggal 22.000, yang infected itu hampir 500 ribu. Oke lah kita mungkin kurang testing kit-nya tapi saya bilang tadi sudah dikali jadi 50.000,” ujar Luhut.***