Menu

Mau Ambil Untung dari Pandemi Corona Dengan Memborong Tisu Toilet Hingga Seratusan Juta, Pembeli Ini Malah Buntung, Begini Kisahnya

Siswandi 16 Apr 2020, 15:52
Seorang pembeli ingin mengembalikan tisu toilet yang telah diborongnya. Foto: int
Seorang pembeli ingin mengembalikan tisu toilet yang telah diborongnya. Foto: int

RIAU24.COM -  Niatnya mau ambil untung dari Pandemi virus Corona, membuat warga Australia ini nekat memborong  tisu toilet hingga ratusan juta, berikut dengan hand sanitizer. Tentu saja ia berencana bisa menjual kembali dengan harga tinggi.

 

Namun rencana itu akhirnya kandas. Rupanya, ia sudah berusaha menjual kembali secara online. Namun akunnya ditolak.

 

Buntutnya, warga itu kembali mendatangi supermarket tempat ia membeli. Tujuannya  untuk mengembalikan barang yang sudah dibelinya, dengan harapan bisa mendapat kembali uang yang digunakannya saat membeli. Namun harapannya kembali kandas, karena pihak supermarket menolak permintaannya itu.

 

 

Dilansir viva yang merangkum radio abcaustralia, Kamis 16 April 2020, hal diungkapkan Direktur Supermarket Drake, John Paul Drake.

 

Dikatakannya, pria yang memborong tisu tioilet seta hand sanitizer itu  menelpon mereka untuk meminta pengembalian uang atas pembelian 132 kantong tisu toilet, dan 150 botol ukuran satu liter "hand sanitizer".

 

Awal maret lalu terjadi pembelian panik di berbagai negara bagian di Australia, karena kekhawatiran pandemi virus corona akan membuat warga Australia dipaksa tinggal di rumah dan toko-toko akan tutup.

 

Kesempatan itu juga digunakan oleh beberapa orang yang membeli barang-barang dalam jumlah besar dengan harapan akan dijual lagi dengan harga lebih tinggi.

 

Menurut John, pembeli tersebut telah bekerja sama dengan sekelompok orang, untuk aksi mengambil keuntungan itu.

 

"Dalam percakapan telepon, pembeli itu mengakan "akun saya di eBay sudah ditutup, kami tidak bisa mendapat keuntungan dari apa yang kami punyai sekarang"," ungkapnya.

 

"Dia mempunya tim yang membantu membeli berbagai produk ini. Katanya jumlahnya 20 orang." tambahnya.

 

 

Menurut John,  aksi  mereka sangat memalukan dan itulah alasan mengapa supermarket di seluruh Australia sebelumnya menerapkan pembatasan pembelian barang-barang pokok selama pandemi virus corona.

 

"Bukannya mereka membeli untuk disimpan karena takut tidak bisa dapat lagi, namun sengaja untuk dijual lagi dengan keuntungan besar," kecamnya.

 

Biasanya satu kantong tisu toilet yang dijual di Australia berisi antara 12-24 gulungan tisu.

 

John juga mengatakan pihak toko sudah berbicara dengan pabrik pembuat tisu untuk memproduksi kantong dengan gulungan tisu lebih sedikit. Sehingga aksi yang sama tidak terulang lagi. ***