Menu

Temukan Obat Corona, Saham Perusahaan Farmasi Amerika Ini Langsung Meroket, Siap-siap Raup Untung Besar

Satria Utama 19 Apr 2020, 05:55
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Perusahaan farmasi dan bioteknologi, Gilead Sciences, berhasil melakukan uji coba obat Remdesivir ke pasien covid-19 di rumah sakit universitas Chicago. Kabar gembira ini berdampak pada meroketnya nilai saham perusahaan tersebut lebih dari 16 persen pada perdagangan bursa Amerika Serikat (AS).  

Dokter spesialis penyakit menular dari Universitas Chicago, Kathleen Mullane, mengungkapkan,  pasien covid-19 dengan kondisi berat mayoritas mengalami pemulihan yang cepat dalam gejala demam dan gangguan pernapasan. Sehingga bisa dipulangkan pihak rumah sakit dalam kurun waktu kurang dari satu minggu.

"Kabar baiknya adalah bahwa sebagian besar pasien kami sudah diperbolehkan pulang, dan itu bagus sekali. Kami hanya mendapati dua pasien yang tewas," kata Kathleen Mullane, kepada STAT News, dilansir Merdeka, Jumat (17/4).

Menurutnya, dalam uji coba tersebut, pihak rumah sakit universitas Chicago hanya merekrut 125 pasien corona, 113 di antaranya dengan kondisi tingkat keparahan berat. Kendati perusahaan Gilead mendapat pendaftaran pasien hingga 4.000 orang untuk diuji coba.

Obat remdesivir sejatinya bukan obat baru. Sebab, telah digunakan untuk mengobati pasien SARS dan MERS, yang juga disebabkan oleh golongan virus corona.

Beberapa otoritas kesehatan di AS, China, dan negara lainnya pun telah menggunakan remdesivir sebagai pengobatan saat wabah Ebola berlangsung beberapa tahun silam.

Diharapkan remdesivir dapat mengurangi durasi pengobatan pasien covid-19. Hasil uji klinis Gilead yang melibatkan pasien virus tersebut dalam kondisi parah diharapkan rampung bulan April 2020. Harapannya obat dapat dipublikasikan pada Mei 2020.***