Menu

Terbukti, Negara yang Dipimpin Perempuan Lebih Baik Dalam Perangi Virus Corona, Kok Bisa?

Siswandi 22 Apr 2020, 09:54
Presiden Tsai Ing-wen mengenakan masker bersama para pejabat dan prajurit. Foto: int
Presiden Tsai Ing-wen mengenakan masker bersama para pejabat dan prajurit. Foto: int

Namun fakta lain mengungkapkan, ada juga negara yang dipimpin perempuan, ternyata kewalahan dalam menghadapi penyebaran virus Corona. Contohnya adalah Bangladesh yang dipimpin Perdana Menteri Sheikh Hasina. Walau dia telah berupaya menghambat penyebaran virus, ada kekhawatiran mengenai kapasitas pengujian di Bangladesh yang terbatas.

Selain itu, di negara ini juga ada masalah dengan kekurangan alat pelindung diri (APD) yang membuat para tenaga kesehatan semakin terpapar risiko.

Menurut Rosie Campbell, direktur Global Institute for Women`s Leadership di King`s College London, ada sikap yang berbeda yang diambil pemimpin perempuan dalam menghadapi wabah Corona. Meski pun ia juga menyatakan. gaya kepemimpinan tidaklah inheren pada pria dan perempuan.

Salah satunya, pemimpin perempuan cenderung populis dan jauh dari politik `macho`. 

 
Dikatakan, para pemimpin populis cenderung bergantung pada 'pesan-pesan sederhana' guna menggalang dukungan. Cara ini kerap berdampak pada pendekatan mereka dalam menangani pandemi.

Halaman: 234Lihat Semua