Menu

PDIP Makin Nyinyir Terhadap Kebijakan Jokowi Soal Penanganan Covid-19, Minta KPK Segera Bertindak

Satria Utama 30 Apr 2020, 10:19
Arteria Dahlan
Arteria Dahlan

RIAU24.COM -  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) semakin nyinyir terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo. Beberapa waktu terakhir, kritikan pedas kerap disampaikan beberapa kader partai banteng moncong putih tersebut.

Salah satu kebijakan yang paling sering dinyinyiri adalah program penanganan dampak Covid-19. Politisi PDIP menilai semua pihak seolah dipaksa mengalah dan menutup mata atas nama keadaan "Daruratan Kesehatan" ditengah pandemik virus corona baru atau Covid-19 di tanah air.

Termasuk soal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) 1/2020 tentang Keuangan Negara dan Sistem Stabilitas Keuangan Negara Menghadapi Covid-19.
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan mengatakan, KPK seharusnya masuk menelusuri dan mencermati lebih dalam terkait korupsi kebijakan, mulai dari prosedur, mekanisme, due process of law dari suatu kebijakan yang diambil.

"Saya mendesak pimpinan KPK untuk mencermati. Presiden harus tetap diposisikan sebagai kepala negara pemegang kekuasaan tertinggi berdasarkan UU," tegasnya. "Apalagi perppu yang melampaui kewenangan UUD, menabrak fatsun konstitusi, menegasikan kekuasaan presiden selaku kepala negara, serta menghilangkan daulat rakyat dalam konteks keuangan negara dan politik anggaran" ujarnya seperti dilansir RMOL.

Menurut Arteria Dahlan, ring satu istana negara seharusnya memberikan informasi kepada Presiden terkait Perppu 1/2020 yang dianggap menegasikan kekuasaan kepala negara lantaran pejabat negara mendapat impunitas.

"Apa gunanya para menteri? Kalau tidak berani ambil kebijakan disaat krisis, tidak berani jadi pagar hidupnya presiden, disuruh kerja malah minta imunitas? Lah, orang biasa juga bisa kalau begitu," sesalnya.

"Pembantu presiden nggak usah minta imunitas di perppu, karena tanpa perppu sekalipun mereka akan terlindung sepanjang tidak ada "mens rea" nya," sambung Arteria Dahlan.

Lebih lanjut, Arteria Dahlan meminta KPK segera menelusuri potensi korupsi kebijakan dalam Perppu 1/2020 tersebut. DPR, kata dia, ingin mengetahui siapa yang bermain di balik Perppu Covid-19 ini.

"Kami tahu, kami di DPR ini walau dianggap bodoh tapi saya pastikan tidak idiot. Kami mau tahu ini mainan dan design besar siapa? Siapa yang diuntungkan, yang menjadi beneficial owner dari "Proyek Krisis Kemanusian" ini. Tugas KPK untuk mendalaminya," demikian kata anak buah Megawati Soekarnoputri tersebut.

Sebelumnya Anggota DPR dari PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu juga sempat bersuara keras soal staf khusus Jokowi yang kecipratan proyek triliunan rupiah dari program karu prakerja.***