Menu

Heboh, Pria Ini Dirinya Mengaku Nabi di Hadapan Ribuan Massa dan Sebut Dunia akan Musnah Karena Corona

Siswandi 30 Apr 2020, 13:59
Ribuan massa berkumpul di Kota Puerto Plata, Republik Dominika guna mendengarkan ceramah seorang peziarah yang mengaku nabi. Foto: int
Ribuan massa berkumpul di Kota Puerto Plata, Republik Dominika guna mendengarkan ceramah seorang peziarah yang mengaku nabi. Foto: int

RIAU24.COM -  Seorang peziarah di Republik Dominika membuat heboh. Mengaku sebagai orang yang menerima wahyu Ilahi, ia mengumumkan bahwa dunia akan musnah karena pandemi Corona. Pernyataan itu dilontarkannya di hadapan ribuan masyarakat, yang datang dan berkumpul untuk mendengarkan ceramahnya, di Kota Puerto Plata. 

Meski telah melanggar aturan lockdown yang ditetapkan pemerintah setempat, massa seolah tak peduli. Mereka tetap setiap menemani peziarah bernama Mildomio Adames, di alun-alun setempat. 

Dilansir viva yang merangkum oddity central, Kamis 30 April, dengan penuh semangat, Adames mengatakan kepada banyak orang bahwa ia harus membuang salib kayu besar ke laut agar Tuhan mengakhiri pandemi COVID-19. 

"Pada hari Senin, mereka mengatakan bahwa dunia dan Republik Dominika dan banyak negara di dunia tidak akan memiliki penyakit karena Tuhan telah membersihkan kita," ujar Adames dalam akun YouTube resminya.

Sementara itu, Uskup Puerto Plata, Monsignor Julio Cesar Corniel Amaro, mengungkapkan, sebelum berkumpul di tempat terbuka untuk mendengar wahyu si peziarah, massa terlebih dahulu menyerbu Katedral San Felipe Apostol. Padahal, katedral itu sudah ditutup untuk sementara, guna menghindari penyebaran virus Corona. 

"Ketika 'peziarah' tiba di katedral, mereka secara paksa membuka pintu dan memasuki tempat itu sekitar 10 menit, kemudian pergi setelah mendapat pesan dari pemimpin kelompok," ungkapnya. 

Dikecam
Berkumpulnya massa hingga ribuan orang itu, ternyata membuat kaget seluruh masyarakat Republik Dominika. Sejumlah tokoh masyarakat dan politisi, beramai-ramai  mengecam aksi tersebut. Sebab, hal itu dikhawatirkan akan semakin memperparah penyebaran virus Corona di negara itu. 

Bahkan, seorang senator mengatakan peristiwa itu sebagai 'serangan teroris' yang mengancam keselamatan seluruh negara. 

Namun Mildomio Adames, yang menyebut dirinya sebagai 'The Pilgrim', menepis tuduhan tersebut. Ia berdalih, tidak menyangka akan ada begitu banyak orang berkumpul untuk menyambutnya. Namun, hal itu tidak menghentikannya untuk berkhutbah dengan meminta orang-orang untuk bertobat dari dosa-dosa mereka dan mencari Tuhan. 

Adames mengklaim, ia memulai ziarah dari provinsi asalnya di San Cristobal untuk memohon kepada Tuhan agar mengasihani umat manusia dalam menghadapi pandemi virus Corona saat ini. Ia juga mengatakan bahwa pandemi ini sudah datang sejak tahun lalu, karena Yesus Kristus telah mengirimkan beberapa tanda kepadanya. 

Mirisnya, di negara-negara di mana banyak orang yang kehilangan kepercayaan terhadap politisi dan otoritas setempat, pesan-pesan agama yang diputarbalikkan seperti The Pilgrim ini menjadi jawaban yang ditunggu-tunggu untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan keuangan yang serius. 

Padahal, fanatisme semacam ini dikhawatirkan hanya akan memperburuk keadaan. ***