Menu

Berharap Bebas dari Penjara, Para Tahanan di Penjara Ini Bergantian Pakai Masker dan Gelas Minuman Agar Tertular Corona

Satria Utama 13 May 2020, 12:19
Tahanan di penjara Amerika/ilustrasi
Tahanan di penjara Amerika/ilustrasi

RIAU24.COM -  Ada-ada saja ulah para tahanan atau narapidana di penjara ini. Berharap dibebaskan dari tahanan, mereka sengaja melanggar aturan physical distancing agar tertular virus corona. Namun aksi culas para napi ini berhasil direkam CCTV.

Departemen Sheriff Los Angeles County mengatakan, dalam rekaman tersebut, para narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Utara di Castaic terlihat mengenakan masker bekas dan secara bergiliran memakainya bergantian. Demikian dikutip Liputan6.com dari New York Post, Rabu (13/5/2020).

Sedangkan kelompok lainnya, yang jumlahnya sekitar 20 narapidana, juga terlihat berbagi gelas dan botol minuman meskipun mereka biasanya memiliki minuman sendiri, kata Sheriff Alex Villanueva ketika ia merilis rekaman itu.

Selain itu, ada juga yang menenggak air panas sesaat sebelum seorang perawat mengukur suhu tubuh mereka, kata Sheriff. Mereka melakukannya dengan harapan bahwa mereka terlihat demam.

Villanueva mengatakan, rekaman yang "sangat mengganggu" itu ditemukan setelah petugasnya menyelidiki mengapa ada "lonjakan yang sangat mencolok" dalam infeksi Virus Corona di penjara pada akhir April. "Sebagai akibat langsung dari perilaku yang terlihat dalam video, 21 pria dinyatakan positif Virus Corona COVID-19 dalam seminggu," katanya lagi

Villanueva mengatakan, para tahanan membuat niat mereka terlihat jelas oleh petugas karena mereka biasanya tidak berbagi minuman dan memiliki "banyak ruang untuk melakukan physical distancing."

"Sangat menyedihkan untuk berpikir bahwa seseorang akan dengan sengaja mencoba mengekspos diri mereka pada COVID-19," katanya.

"Yah, ada alasan mengapa orang-orang ini di balik jeruji untuk memulai hal ini- karena mereka melanggar norma-norma masyarakat," katanya.

Sheriff menyalahkan perilaku yang menantang kematian itu pada "keyakinan keliru" bahwa tahanan yang terinfeksi secara otomatis akan dibebaskan.  "Itu tidak akan terjadi," tegasnya. ***