Menu

Tak Perlu Lahan Luas Seperti Kebun Sawit, Usaha Ini Justru Bisa Hasilkan Keuntungan Berpuluh Kali Lipat

Satria Utama 10 Jun 2020, 08:22
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  JAKARTA - Usaha budidaya udang ternyata memiliki potensi keuntungan yang sangat menggiurkan. Uniknya lagi,  tak perlu lahan berhektar-hektar seperti sektor perkebunan untuk mendapatkan penghasilan ratusan juta pertahun. 

Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. "Dalam usaha berkebun karet atau sawit, pelaku usaha hanya mendapat penghasilan sekira Rp15 juta per hektare per tahun. Tapi bayangkan kalau kita berbisnis udang dengan intensifikasi padat tebar 200 ekor per meter persegi, penghasilan yang diraup bisa sampai Rp500 juta per tahun," kata Menteri Edhy dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (10/6).

Tidak cuma dari sisi penghasilan atau keuntungan, lanjut Edhy, sektor budidaya udang juga bisa menyerap tenaga kerja seiring dengan berkembangnya usaha. "Jika satu hektare secara intensif memperkerjakan lima orang, maka akan banyak tenaga kerja yang terlibat," tegas Edhy.

Ia menegaskan komitmennya dalam memudahkan masyarakat, baik perizinan hingga akses pemodalan.

Saat ini pemerintah sudah memiliki program kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 6 persen dengan agunan berupa usaha. Adapun anggaran program KUR yang disiapkan mencapai Rp195 triliun.

Tak hanya itu, KKP juga memiliki skema lain bagi masyarakat yang ingin mengakses pemodalan usaha di sektor kelautan dan perikanan.

Skema tersebut melalui dana BLU-LPMUKP dengan bunga hanya 3 persen per tahun. "Ini semua bisa diakses untuk kepentingan bisnis produktif. Apalagi usaha budidaya udang yang nyata menguntungkan dan bankable," ujarnya.

Guna memenuhi target peningkatan produksi udang, KKP akan melakukan pengembangan model kawasan budidaya udang di berbagai daerah.

Tahun ini, KKP menargetkan lima lokasi pengembangan yakni di Aceh Timur, Sukabumi, Sukamara, Buol dan Lampung Selatan. KKP juga memastikan model ini bisa menjadi rujukan untuk direplikasi baik oleh investor, maupun kalangan masyarakat. ***