Menu

Unggah Postingan Lelucon Gus Dur Tentang Polisi Jujur, Warga Ini Langsung Dipanggil Untuk BAP

Riki Ariyanto 18 Jun 2020, 07:48
Unggah Postingan Lelucon Gus Dur Tentang Polisi Jujur, Warga Ini Langsung Dipanggil Untuk BAP
Unggah Postingan Lelucon Gus Dur Tentang Polisi Jujur, Warga Ini Langsung Dipanggil Untuk BAP

RIAU24.COM -  Tak terpikir oleh seorang warga dari Kepulauan Sula, Maluku Utara ini, bahwa nanti status di media sosialnya akan dipermasalahkan. Warga tersebut bernama Ismail Ahmad dijemput Kepolisian Resor sebab unggah lelucon Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tentang polisi di laman Facebook.

zxc1

Ismail sudah minta maaf atas postingannya tersebut. Melalui sambungan telepon kepada Tempo, Ismail bercerita tak sengaja menemukan kutipan guyonan Gus Dur soal tiga polisi jujur dari sebuah artikel di internet pada Jumat, 12 Juni 2020.

Kutipan tersebut berbunyi; 'Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng'. Kutipan itu sebenarnya sudah sering dikutip. Ismail menyebut cuma iseng mengutip perkataan itu. “Saya baca menarik dan rasanya lucu,” ujar Ismail (41) ini, Rabu, 17 Juni 2020.

zxc2

Ismail unggah kembali kutipan itu sejak pukul 11.00 waktu setempat. Dua jam setelahnya, anggota polisi jemput Ismail di rumahnya di Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula. Polisi minta Ismail datang ke Kantor Polres Kepulauan Sula untuk klarifikasi. Sempat pulang ke rumah, Ismail diminta kembali ke kantor polisi pada pukul 21.00.

Malamnya di kantor polisi, Ismail dimintai keterangan untuk dimasukkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Polisi menanyainya soal motivasi mengunggah kutipan tersebut. Tiga jam dimintai keterangan, Ismail dibolehkan pulang.

Namun, Ismail diwajibkan melapor setiap hari ke kantor polisi. Ismail juga dijadwalkan untuk melakukan konferensi pers permintaan maaf atas unggahannya pada Selasa, 16 Juni 2020.

Di Kantor Polres Kepulauan Sula, konferensi pers itu digelar. Ismail membacakan permintan maaf. Sebagian kutipan permintaan maaf Ismail seperti ini: ‘Saya selaku pribadi, memohon maaf yang sebesar-besarnya atas postingan saya di media sosial Facebook yang menyinggung instansi maupun masyarakat. Saya merasa sangat menyesal dan bersalah, serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut.’