Menu

Indonesia Dorong Isu Kesejahteraan Nelayan dan Penangkapan Ikan Ilegal di Kawasan Samudra Hindia

Satria Utama 24 Jun 2020, 12:21
The 1st Meeting of IORA Cluster Group on Fisheries Management (CGFM) yang dilaksanakan secara virtual
The 1st Meeting of IORA Cluster Group on Fisheries Management (CGFM) yang dilaksanakan secara virtual

Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Zulficar Mochtar, menegaskan bahwa lebih dari 3,5 juta nelayan di Indonesia terkena dampak pandemi. Di samping itu, penangkapan ikan secara ilegal, dampak perubahan iklim, sampah plastik, dan berkurangnya stok ikan adalah masalah yang kerap dihadapi oleh para nelayan saat ini. 

“Melalui upaya kolektif di forum IORA, diharapkan dapat berkontribusi pada penghidupan, penyediaan lapangan kerja, ketahanan pangan, dan pengentasan kemiskinan bagi masyarakat kelautan dan perikanan,” jelas Zulficar.

Pertemuan ini menyepakati sejumlah dokumen strategis, antara lain Kerangka Acuan Kerja pendirian Kelompok Kerja Perikanan dan rancangan Program Kerja yang akan diimplementasikan dalam jangka pendek, menengah dan panjang di bidang perikanan di IORA. 

Indonesia selama ini berperan aktif di forum IORA, antara lain sebagai Wakil Ketua IORA pada 2013-2014 dan Ketua IORA 2015-2017. Dalam kurun waktu tersebut, Indonesia berhasil meningkatkan profil IORA melalui penyelenggaraan KTT IORA pertama pada Maret 2017 di Jakarta dan sukses menformulasikan visi penguatan kerja sama kelautan dan kemaritiman yang tercakup dalam Jakarta Concord 2017. Pembentukan Kelompok Kerja ini merupakan tindak lanjut dari the Jakarta Concord dan IORA Action Plan 2017-2021.****

Halaman: 12Lihat Semua