Menu

Kunjungi Kampus Pondok Modern Gontor Putri 7 Rimbo Panjang, Gubri Syamsuar Apresiasi Penerapan Protokol Covid-19 yang Dilaksanakan Pengasuh

Siswandi 13 Jul 2020, 23:04
Gubernur Riau Syamsuar didampingi Pengasuh Pondok Modern Gontor Putri 7 Rimbo Panjang KH Ma'ruf Chumaidi dan Kakanwil Kemenag Riau Mahyuddin, berkeliling meninjau asrama santriwati. Foto: ist
Gubernur Riau Syamsuar didampingi Pengasuh Pondok Modern Gontor Putri 7 Rimbo Panjang KH Ma'ruf Chumaidi dan Kakanwil Kemenag Riau Mahyuddin, berkeliling meninjau asrama santriwati. Foto: ist

RIAU24.COM -  Gubernur Riau Syamsuar, mengapresiasi pengasuh Pondok Modern Gontor Putri 7 Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Pihaknya menilai, apa yang telah diterapkan pihak pengasuh sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat melalui Menteri Agama dan Menteri Pendidikan.

Hal itu dilontarkannya saat melakukan kunjungan silaturahmi, Senin 13 Juli 2020. Ikut mendampinginya dalam kesempatan itu sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Riau serta Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Provinsi Riau Mahyuddin dan jajaran. Kedatangan Gubri Syamsuar dan rombongan disambut langsung pengasuh Pondok Modern Gontor Putri 7 KH Ma'ruf Chumaidi dan jajaran serta Ketua Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Pekanbaru Fajriansyah didampingi pengurus lainnya.

Dalam sambutannya, Gubri Syamsuar mengatakan kedatangan pihaknya ke Kampus Pondok Modern Gontor Putri 7 dalam rangka silaturahmi sekaligus sidak terkait penerapan protokol Covid-19 yang dilaksanakan pihak pengasuh pondok. Hal ini menurutnya penting guna memastikan para santriwati benar-benar mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

"Kita hari ini meninjau Ponpes Gontor Putri 7 ini dan ternyata seluruh jajaran di sini telah sangat bagus melaksanakan protokol kesehatan. Di mana dalam proses belajar dan mengajar kita harapkan semua sekolah dan pesantren mematuhi aturan. Ini semua demi keselamatan para ustaz dan ustazah dan juga seluruh santriwati," ujarnya.

"Kita berharap tentunya disiplin ini tetap dipertahankan. Disiplin memakai masker, mencuci tangan, mengatur jarak.  Termasuk disiplin menjaga orang yang keluar masuk ke dalam pondok ini, bahkan para orang tua sekalipun yang ingin mengunjungi anak-anak kita disini juga harus dibatasi. Kita sayang dengan anak dan harus belajar dari negara-negara maju," tambahnya.

Terkait kondisi di Provinsi Riau saat ini, Syamsuar merasa bersyukur karena Riau Riau termasuk daerah yang cukup baik dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. Sekarang ini epidemiologi atau penularan Covid-19 di Riau sudah rendah yang indikatornya di angka 0,6.

"Artinya, saat ini kita sudah mampu memutus mata rantai Covid-19. Untuk itu, masyarakat Riau diminta untuk mematuhi dan menjalankan imbauan pemerintah untuk keselamatan kita semua. Dan marilah kita berdoa kepada Allah SWT semoga musibah ini segera berakhir," harapnya.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Riau, Mahyuddin menambahkan bahwa Ponpes Gontor Putri 7 sejauh ini telah menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya terkait jumlah siswa di kelas, yang biasanya sebanyak 30 orang per kelas, sekarang dibagi lagi menjadi 15 siswa per kelas. Begitu pula pengaturan tidur para santriwati, yang sudah diatur jaraknya sesuai protokol yang berlaku.

"Kami bersyukur dan berterima kasih. Kita harapkan Ponpes GP7 ini bisa dijadikan sebagai barometer bagi lembaga pendidikan dan pesantren lainnya khususnya di Riau. Tadi kami juga sudah sampaikan kepada Pak Gubernur bahwa mulai hari ini sebanyak 38 persen pondok pesantren sudah memulai proses belajar mengajar. Diharapkan semuanya mengacu pada apa yang sudah dikunjungi Gubri tadi. Jangan sampai mereka tidak menerapkan protokol kesehatan seperti yang ada di sini dan jangan sampai ada muncul klaster baru nantinya," pinta Mahyuddin.

Sedangkan pengasuh Pondok Modern Gontor Putri 7, KH Ma'ruf Chumaidi mengungkapkan, sejak awal GP7 sudah melakukan tindakan preventif guna mencegah penyebaran Covid-19. Di antaranya mengendalikan wali santri dan orang tua santri sudah dibatasi untuk melakukan kunjungan. Apalagi orang luar yang tidak dikenal sama sekali tidak diperbolehkan untuk masuk ke lingkungan pondok.

"Untuk kunjungan kita sudah membuat aturan khusus dan tetap patuh pada aturan pemerintah. Kita taat aturan, kita taat prosedur dan taat kebersamaan. Dan untuk proses belajar mengajar anak-anak kita juga sudah diatur sesuai aturan protokol kesehatan," terangnya.

"Begitu pula untuk sarana kesehatan sudah kita siapkan semua di lingkungan pondok ini. Dan waktu kunjungan kita batasi setiap hari hanya 1 jam saja. Untuk memperkuat imun para santri terus kita tingkatkan. Mulai dari nutrisi makan, lauk pauk dan penambahan subsidi madu tanpa membebani orang tua dan tidak menambah jumlah biaya santriwati. Begitu juga untuk seluruh aktivitas kita batasi dan jumlah waktu istrirahat santri kita tingkatkan," terangnya lagi, ***