Menu

Sang Raja Militer Afrika Putuskan Perang Lawan GNA dan Turki

Riko 14 Jul 2020, 17:07
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM - Keputusan Mesir mengerahkan pasukan militernya ke Libya setelah Parlemen Libya yang berbasis di wilayah timur memberikan izin untuk mendukung perjuangan pasukan Tentara Nasional Libya (LNA).

Alhasil akhirnya Raja Militer Afrika, Mesir memutuskan untuk mengerahkan angkatan bersenjata untuk berperang di Libya.

"Kami menyerukan upaya bersama antara kedua negara persaudaraan Libya dan Mesir  untuk mengalahkan penjajah dan menjaga keamanan dan stabilitas bersama di negara dan wilayah kami," kata parlemen Libya dalam pernyataan dikutip VIVA Militer dari AMN, Selasa 14 Juli 2020.

Sebelumnya Mesir telah mengajak kedua belah pihak yang terlibat perang saudara di Libya untuk berdamai di Kairo.

Bahkan ajakan itu telah disetujui Liga Arab, Rusia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Sayangnya, Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang dibekingi PBB dan Turki menolak ajakan damai itu.

Presiden Mesir , Abdel Fatah el-Sisi sebelumnya juga telah menyatakan siap mengerahkan pasukan militernya mendukung LNA demi terciptanya perdamaian. Keputusan itu diambil karena Mesir memiliki 1.200 kilometer wilayah yang langsung berbatasan dengan Libya.

"Tentara Mesir tetap menjadi salah satu yang terkuat di kawasan itu, tetapi tentaralah yang melindungi, bukan mengancam, dan ini adalah doktrin kami yang tidak berubah-ubah. "Jika Anda perlu mengambil tindakan apa pun di wilayah barat, bersiaplah untuk tugas apa pun di dalam perbatasan kami, dan, jika perlu, di luar itu," kata El-sisi.

Menurut El-sisi pengerahan pasukan Mesir ke Libya merupakan keputusan yang sah.

"Saya senang bertemu dengan Anda hari ini dan saya yakin akan kesiapan tinggi dan profesionalisme angkatan bersenjata, pasukan khusus dan Angkatan Udara, dan bahwa mereka siap untuk misi apa pun dan berterima kasih kepada militer untuk mempertahankan perbatasan dengan Libya selama tujuh tahun terakhir," kata El-Sisi.

Sementara itu, sejak beberapa pekan terakhir memang Mesir telah mengerahkan pasukannya secara besar-besaran ke perbatasan Libya. Hanya saja tak seorang pun yang diberikan perintah bergerak sampai ada keputusan untuk berperang demi perdamaian di Libya.