Menu

Uji Senjata, China Tembakkan Rudal Pembunuh Kapal Induk, Amerika 'Balas' Tembakkan Rudal ICBM

Satria Utama 6 Aug 2020, 08:53
Rudal balistik jarak menengah (IRBM) DF-26 China saat diuji tembak. Senjata ini dijuluki sebagai rudal pembunuh kapal induk. Foto/Sputnik/Tangkapan layar video 81.cn
Rudal balistik jarak menengah (IRBM) DF-26 China saat diuji tembak. Senjata ini dijuluki sebagai rudal pembunuh kapal induk. Foto/Sputnik/Tangkapan layar video 81.cn

RIAU24.COM -  BEIJING - China dan Amerika Serikat (AS) terus melakukan aksi saling pamer kekuatan rudal balistik kebanggaan mereka. Aksi ini dilakukan ditengah konflik antara kedua negara yang kian memanas dari waktu ke waktu.

Pada hari Senin lalu, Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLARF) mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan uji tembak dua rudal balistik selama latihan militer. Satunya adalah rudal balistik jarak pendek Dongfeng-16 (DF-16) dan satunya lagi rudal balistik jarak menengah (IRBM) Dongfeng-26 (DF-26).

DF-26 dirancang untuk menyerang sasaran yang jaraknya ribuan mil. Senjata ini dijuluki sebagai "rudal pembunuh kapal induk".

"Kami berada dalam keadaan yang sangat waspada untuk pertempuran, untuk memastikan tindakan kami cepat dan tepat," kata Liu Yang, komandan brigade yang melakukan tes misil, seperti dari situs berita PLA, 81.cn, yang dilansir Sindonews, Kamis (6/8/2020).

Dongfeng-26 memiliki jangkauan sekitar 2.500 mil dan telah disebut-sebut sebagai "rudal pembunuh kapal induk" yang mampu membahayakan armada tempur AS di wilayah Indo-Pasifik. Misil ini memiliki jangkauan untuk menyerang instalasi AS di Guam dari pantai China.

Menurut laporan itu, latihan digelar untuk menguji seberapa cepat tentara PLARF dapat menanggapi serangan nuklir yang masuk. Dalam video tersebut, mereka terlihat mengenakan perlengkapan pelindung saat mereka bergegas ke peluncur rudal mobile mereka, kemudian membawanya ke platform di dataran yang terlihat bersiap untuk meluncurkan rudal.

Halaman: 12Lihat Semua