Menu

China Kerap Pamer Kekuatan Militer, Diduga Hanya Akal-akalan Karena Ingin Alihkan Perhatian dari 'Aib' Ini

Siswandi 13 Aug 2020, 10:22
Presiden China Xi Jinping bersama kekuatan militer China. Foto: int
Presiden China Xi Jinping bersama kekuatan militer China. Foto: int

RIAU24.COM -  Sebuah pernyataan mengejutkan, datang dari legislator Partai Progresif Demokratik Taiwan, Wang Ting-yu. Menurutnya, belakangan ini China memang kerap pamer kekuatan militernya, khususnya di kawasan Laut China Selatan. Yang terbaru dan paling panas, tentu saja terkait dengan pemusatan kekuatan militer China di perbatasan Taiwan. 

Namun pria yang juga anggota Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Nasional Taiwan ini menilai, aksi pamer China itu hanya akal-akalan Presiden Xi Jinping. Tujuannya sebagai pengalih perhatian dunia, karena China sendiri saat ini juga dihantam berbagai masalah. Mulai dari pendemi virus Corona Covid-19, hingga banyaknya bencana alam serta permasalahan internal lainnya.

Seperti diketahui, saat ini China terus menunjukkan ambisinya untuk mengembalikan Taiwan ke dalam wilayah kekuasaannya. Bahkan armada tempur militer China sudah bersiaga di wilayah tenggara perairan Taiwan dan tinggal menunggu instruksi untuk menyerang.

Dilansir viva yang merangkum aljezeera, Wang Ting-yu punya alasan sendiri terkait penilainnya itu. Sebab, sejak akhir 2019 China sudah dihantam wabah Virus Corona (COVID-19) yang pada akhirnya menjadi pandemi dunia. Setelah itu pada awal Juli 2020, banjir pun menerjang sejumlah wilayah Negeri Tirai Bambu. Selain itu, Wang juga yakin bahwa saat ini China tengah mengalami krisis pangan dan ekonomi.

Karena itu, ia meyakini Presiden China, Xi Jinping, memutuskan untuk mengedepankan citra militer China untuk mengalihkan perhatian dunia. Tak hanya soal pencaplokan Taiwan, beberapa waktu lalu China juga terlibat perseteruan dengan Amerika Serikat (AS), dan sejumlah negara Asia Tenggara.

"Kami melihat bahwa dibandingkan dengan situasi domestik China, Partai Komunis China memiliki beberapa masalah di dalam negaranya, Covid-19, banjir, kekurangan pangan dan ekonomi yang sedikit lebih buruk dari biasanya," lontarnya. 

Halaman: 12Lihat Semua