RIAU24.COM -  Seorang remaja Arab di New York diserang dengan tongkat baseball awal bulan ini dalam apa yang disebut Dewan Hubungan Amerika-Islam sebagai "serangan anti-imigran, anti-Arab, dan bermuatan rasial."

Ahmed Mohamed, direktur hukum organisasi itu di cabang New York dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu mengatakan jika sang penyerang membuat motifnya (rasial) sangat jelas.
 
"Oleh karena itu,  NYPD perlu membuka penyelidikan kejahatan rasial." katanya.

CAIR-NY mengidentifikasi korban sebagai Tarek Elsayed, seorang keturunan Mesir-Amerika berusia 18 tahun. Remaja itu diserang di Staten Island oleh tetangganya karena sengketa parkir, kata sumber polisi kepada CNN.

Pria itu menusuk ban belakang penumpang Elsayed dan memukulnya dengan tongkat bisbol ketika dia keluar dari mobilnya untuk memeriksa kerusakan, kata CAIR-NY dalam sebuah pernyataan. 

Sebelumnya, penyerang juga mengancam akan membunuh Elsayed dan teman-temannya ketka mereka menunggu polisi. Selain itu penyerang juga menggunakan beberapa hinaan tentang Arab dan menyuruh mereka untuk kembali ke negara asalnya.

Namun salah satu petugas dari Kepolisian New York, Hubert Reyes mengungkapkan seperti dilansir dari CNN bahwa tidak ada sebutan rasial dalam laporan kepolisian yang dibuat oleh Elsayed.

Elsayed mengatakan kepada CNN bahwa dia yakin dia memberi tahu polisi tentang julukan itu. 

Elsayed mematahkan lengannya dan menderita luka di kepala, menurut CAIR-NY.

Polisi datang dan menangkap tetangganya, Emilio Lopez. 

Atas tindakannya, pria berusia 41 tahun itu didakwa melakukan penyerangan tingkat kedua, kepemilikan senjata tingkat empat secara kriminal, dan pelecehan.

Seperti dilansir Riau24.com dari CNN, diketahui pengacara Lopez, Lance Lazzaro menolak untuk memberikan komentar. Dan sidang pengadilan Lopez berikutnya akan diadakan pada 16 November 2020 di Pengadilan Kriminal Richmond.

CAIR-NY mengatakan pihaknya ingin serangan itu diselidiki sebagai kejahatan rasial. 

Mohamed mengungkapkan kepada CNN jika NYPD dan Jaksa Wilayah memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan semua bukti selama penyelidikan dan saat menuntut tersangka.