Menu

Sorot Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung RI, Amien Rais Singgung Peran 'Orang Dalam', Pihak Ini Diduga Jadi Pemesan

Siswandi 26 Aug 2020, 12:34
Amien Rais
Amien Rais

"Siapa yang dulu membakar gedung BI lantai tertentu yang menyimpan berkas-berkas skandal BLBI itu, tentu itu orang dalam, orang dalam itu yang menyuruh, menurut saya, saya bisa keliru. Tapi kan boleh menduga siapa lagi kalau bukan para penggasak uang sampai ratusan triliun itu yang umumnya itu memang MTC, mafia taipan cukong, yang kemudian lantas seolah-seolah selesai begitu saja,itu sampai 20 tahun, BLBI sudah nggak diangkat lagi," tambahnya, dilansir detik. 

Selanjutnya, Amien mengaitkan kebakaran di Gedung BI dengan kebakaran yang terjadi di Gedung Kejagung. Menurut Amien, pihaknya menghargai pernyataan pihak Kejagung yang meminta tak ada spekulasi. Namun demikian, Amien mengaku khawatir kebakaran di Kejagung itu bisa menghilangkan berkas-berkas perkara.

"Saya juga khawatir yang membakar gedung Kejaksaan Agung, itu simbol keadilan, tentu orang dalam, orang dalam itu tentu atas perintah dari lagi-lagi MTC itu. Saya menghargai bapak juru bicara Kejaksaan Agung, kita jangan berspekulasi," ujar Amien.

"Tapi di dalam alam demokrasi kita bisa mengingatkan ini bukan spekulasi tapi kekhawatiran jangan-jangan nanti nggak akan terbuka lagi sehingga nanti berkas Djoko Tjandra hilang siapa tahu, walaupun dijamin Mahfud tidak akan hilang tapi itu jaminan juga yang belum jelas, Mahfud juga khas omongan seperti itu," tambahnya lagi. 

Amien mengatakan, dirinya berharap kepada aparat Kepolisian mengungkap tuntas kasus itu. "Mudah-mudahan pak polisi siapapun yang memimpin tolong bangsa besar ini jangan sampai runtuh berantakan karena apalagi kezaliman dibiarkan apalagi kezaliman diskriminatif," ujar Amien.

Tak hanya itu, pada bagian akhir video, Amien menyampaikan pesan dan harapannya kepada Presiden Jokowi. "Anda sebagai pemimpin tertinggi di negeri ini, tolong juga memberikan keteladanan, jangan sampai terjebak kepada politik partisanship yaitu politik pemihakan. Anda lurah Indonesia, Anda bapak Indonesia, jadi kalau kemarin-kemarin itu Indonesia keliru, masih ada jalan perbaikan kembali," tutupnya. 

Halaman: 123Lihat Semua