PBB Sebut Pandemi Mendorong 47 Juta Wanita dan Anak Perempuan ke Dalam Kemiskinan
Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) PBB, sekitar 70 persen pekerja rumah tangga di seluruh dunia telah kehilangan pekerjaan mereka akibat COVID-19 pada Juni tahun ini.
Secara keseluruhan, pandemi akan mendorong tambahan 96 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem pada tahun depan, di mana hampir setengahnya adalah perempuan dan anak perempuan, menurut perkiraan oleh UN Women dan Program Pembangunan PBB (UNDP).
Ini akan membuat jumlah total wanita dan anak perempuan di seluruh dunia yang hidup dalam kemiskinan ekstrem - didefinisikan sebagai orang yang hidup dengan $ 1,90 atau kurang per hari - menjadi 435 juta dan diperkirakan angka ini tidak akan kembali ke tingkat sebelum pandemi hingga tahun 2030.
Pada tahun 2021, untuk setiap 100 pria berusia 25-34 tahun yang hidup dalam kemiskinan ekstrem, akan ada 118 wanita - kesenjangan diperkirakan akan meningkat menjadi 121 wanita untuk setiap 100 pria pada tahun 2030, menurut perkiraan PBB.
Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu perempuan dalam pekerjaan bergaji rendah dan informal, kata Achim Steiner, seorang administrator UNDP.
"Lebih dari 100 juta perempuan dan anak perempuan dapat jatuh kedalam jurang kemiskinan jika pemerintah menerapkan strategi komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan akses ke pendidikan dan keluarga berencana, upah yang adil dan setara, dan memperluas transfer sosial," kata Steiner.