Mengapa Serangan Jantung Meningkat Tajam di Musim Dingin? Berikut Penjelasan Ahli
RIAU24.COM - Begitu musim dingin tiba, hal itu menimbulkan beberapa risiko bagi kesehatan jantung, terutama bagi orang-orang dengan masalah kardiovaskular yang sudah ada.
Penurunan suhu dapat menambah beban pada jantung, sehingga sangat penting bagi pasien dan pengasuh untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan.
Para dokter telah memperingatkan bahwa musim dingin secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung karena kombinasi stres fisiologis dan perubahan gaya hidup yang dipicu oleh cuaca dingin.
Para ahli medis menyatakan bahwa penurunan suhu memberikan tekanan ekstra pada jantung, terutama pada lansia dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit arteri koroner.
Menanggapi alasan mengapa serangan jantung meningkat di musim dingin, Dr. Joy Shome, Konsultan Senior – Kardiologi dan Kepala TAVR/TAVI di Rumah Sakit Jantung BM Birla, mengatakan, "Musim dingin adalah periode berisiko tinggi untuk kejadian jantung karena cuaca dingin memicu berbagai respons stres dalam tubuh. Suhu rendah menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan beban kerja jantung. Pada saat yang sama, darah menjadi sedikit lebih kental, sehingga pembentukan bekuan darah lebih mungkin terjadi—kombinasi ini dapat memicu serangan jantung, terutama pada orang dengan hipertensi, diabetes, penyakit katup, atau penyumbatan arteri koroner yang sudah ada. Faktor-faktor musim liburan seperti makanan kaya lemak, asupan garam dan alkohol berlebihan, penurunan aktivitas fisik, kurang tidur, dan stres emosional semakin memperburuk risiko. Paparan mendadak terhadap dingin, terutama saat berjalan-jalan pagi atau mandi, dapat bertindak sebagai pemicu langsung."
Dr. Joy Shome menambahkan bahwa kebiasaan musim liburan seperti makanan kaya lemak, garam dan alkohol berlebihan, kurang tidur, dan berkurangnya aktivitas fisik semakin memperburuk risiko.