Menu

Jokowi Wanta-wanti Klaster Pilkada, Gibran dan Bajo Malah Pamer Massa di Solo

Siswandi 7 Sep 2020, 11:37
Pasangan Bajo saat mendaftar ke KPU Kota Solo. Foto: int
Pasangan Bajo saat mendaftar ke KPU Kota Solo. Foto: int

RIAU24.COM -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Menteri Dalam Negeri, untuk bersikap tegas dalam penerapan protokol kesehatan di setiap tahapan Pilkada 2020. Hal ini menurutnya penting, dalam rangka mengantisipasi muncul klaster baru akibat Pilkada. 

Hal itu dilontarkannya saat membuka Sidang Kabinet Paripurna untuk Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi Tahun 2021, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin 7 September 2020.

"Saya minta Pak Mendagri urusan yang berkaitan dengan klaster pilkada ini betul-betul ditegasi, untuk diberikan ketegasan betul," ingatnya, dilansir detik. 

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta Polri ikut mengawasi penerapan protokol kesehatan dalam tahapan Pilkada 2020. Apalagi mengingat penerapan protokol kesehatan terkait hal itu sudah diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) RI No 10 Tahun 2020.

"Polri juga berikan ketegasan mengenai ini, aturan main di pilkada, karena jelas di PKPU-nya sudah jelas," ujarnya.

Selain itu, Jokowi meminta Mendagri hingga Bawaslu tegas terhadap calon kepala daerah yang tak melanggar PKPU No 10 Tahun 2020. Dia meminta peringatan keras tak segan untuk diberikan. 

"Jadi ketegasan agar Mendagri nanti dengan Bawaslu agar betul-betul ini diberikan peringatan keras," ingatnya. 

Pamer Massa 
Sementara itu, gambaran tentang kekhawatiran Jokowi itu, tampak saat masa pendaftaran pasangan calon kepala daerah di sejumlah kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah satunya, seperti  yang terjadi di Kota Solo. 

Dua bakal pasangan calon (bapaslon) Pilkada Serentak 2020 di kota itu, yakni Gibran-Teguh dan Bagyo-Supardjo, saling pamer massa pendukung saat mendaftar ke Kantor KPUD Solo. Sayangnya, peristiwa itu terjadi saat pandemi Corona masih berlangsung. 

Dilansir cnnindonesia, aksi saling pamer massa itu bermula saat pasangan Gibran-Teguh mendaftar pada Jumat (4/9/2020). Pasangan yang diusung PDIP ini datang diiringi ratusan orang dari DPC PDIP Kota Solo.

Saat keduanya sampai di Kantor KPU Solo, massa yang hadir diperkirakan terus bertambah dan mencapai seribu orang. Sayangnya, massa tampak mengabaikan imbauan jaga jarak dan menggunakan masker. Massa sibuk berebut mengabadikan momen kedatangan itu dengan gawai mereka.

Seolah tak mau kalah, aksi serupa juga dilakukan Bapaslon Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo). Buntutnya, pemandangan serupa kembali tampak saat giliran keduanya mendaftar ke Kantor KPUD SOlo, keesokan harinya (Minggu, 7/9/2020).

Pasangan ini berangkat dari Posko Pemenangan di Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan diiringi arak-arakan kuda balap. Diperkirakan seribu orang mengantar pasangan Bajo dalam perjalanan sekitar 3,5 kilometer itu.

Massa bertambah sesak saat Bajo sampai di Kantor KPU Kota Solo. Ratusan orang sudah menunggu bapaslon jalur perseorangan itu sejak pagi.

Terkait kondisi itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo bilang pihaknya tak bisa membendung antusias pendukung.

"Kita sudah sampaikan relawan dan simpatisan tidak usah ikut, tapi mereka masih berangkat. Mau bagaimana lagi," ucap Rudi.

Hal serupa juga disampaikan Penanggung Jawab Tim Pemenangan Bajo Budi Yuwono. Arak-arakan ini, kata dia, merupakan bentuk dukungan dari warga Solo untuk Bajo.

"Ini membuktikan bahwa kami bukan paslon boneka. Bukan setting-an sebagaimana dituduhkan ke kami," tutur Budi. ***