Menu

Polda Riau Raih Penghargaan Indonesia Awards 2020

Khairul Amri 8 Oct 2020, 07:43
Foto. Istimewa
Foto. Istimewa

Jenderal bintang satu itu menyebutkan, dengan adanya aplikasi ini upaya pencegahan lebih cepat dilakukan dan juga upaya penegakan hukum lebih mudah dilaksanakan sehingga persoalan karhutla di Riau sudah jauh berkurang.

"Kalau hot spot hampir berkurang 10 ribu dan pemadaman sudah hampir dilaksanakan sebanyak 6 ribu. Jadi titik api yang telah terdeteksi itu lebih awal kita bisa melakukan pencegahan sehingga kita tidak terjadi kebakaran lahan hutan yang lebih hebat lagi," tambahnya.

Dia berharap, ke depan aplikasi ini dikembangkan dan bisa digunakan secara nasional terutama bagi provinsi-provinsi yang berpotensi kasus karhutlanya tinggi agar titik-titik api lebih awal terdeteksi dan mudah di atasi. Karena kata dia, saat ini aplikasi tersebut hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu khusunya Polda Riau.

"Untuk kedepan apakah ini dikembangkan secara nasional mudah-mudahan saja kita harapkan sehingga bisa menjadi sebuah aplikasi yang diberlakukan kepada provinsi-provinsi lain dalam skala nasional sehingga gangguan yang mungkin terjadi di provinsi lain bisa terdeteksi lebih awal seperti yang dilaksanakan di Povinsi Riau," kata dia.

Di sisi lain kata dia, pihaknya akan terus mengembangkan aplikasi ini karena aplikasi tersebut multiguna dan tidak hanya sekedar mendeteksi titik api saja bahkan bisa juga untuk memantau aktivitas masyarakat tertentu yang melakukan kerusakan hutan maupun lainnya. 

"Aplikasi ini terus dikembangkan. Jadi Ini tidak untuk karhutla saja juga bisa pendeteksian aktivitas-aktivitas tertentu di masyarakat bisa dilakukan melalui aplikasi ini dan sudah dibuktikan," terangnya.

Halaman: 123Lihat Semua