Menu

AS Memberi Sanksi Kepada Lembaga Rusia Atas Malware yang Digunakan Dalam Serangan 2017

Devi 24 Oct 2020, 08:57
AS Memberi Sanksi Kepada Lembaga Rusia Atas Malware yang Digunakan Dalam Serangan 2017
AS Memberi Sanksi Kepada Lembaga Rusia Atas Malware yang Digunakan Dalam Serangan 2017

RIAU24.COM -  Amerika Serikat telah memberikan sanksi kepada sebuah lembaga penelitian pemerintah Rusia, menuduhnya terkait dengan malware yang digunakan dalam serangan terhadap fasilitas petrokimia di Timur Tengah pada tahun 2017.

Departemen Keuangan AS pada hari Jumat menuduh Pusat Penelitian Negara dari Institut Riset Kimia dan Mekanika Pusat Sains Rusia "terhubung ke malware Triton yang merusak", yang dikatakan dirancang untuk menargetkan sistem keamanan industri. Departemen tersebut mengatakan bahwa lembaga penelitian bertanggung jawab untuk "membangun alat khusus" yang memungkinkan serangan 2017.

Pernyataan Departemen Keuangan tidak menyebutkan di mana tepatnya fasilitas petrokimia yang diserang itu berada. Kantor berita AFP melaporkan bahwa itu adalah fasilitas Saudi. "Pemerintah Rusia terus terlibat dalam aktivitas dunia maya berbahaya yang ditujukan ke Amerika Serikat dan sekutu kami," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintahan ini akan terus secara agresif mempertahankan infrastruktur penting Amerika Serikat dari siapa pun yang mencoba mengganggunya."

Departemen Keuangan mengatakan malware Triton telah digunakan terhadap mitra AS di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir. "Tahun lalu, penyerang di balik malware "juga dilaporkan memindai dan menyelidiki setidaknya 20 utilitas listrik di Amerika Serikat untuk mengetahui kerentanan", kata departemen itu dalam pernyataannya.

"Pengembangan dan penyebaran malware Triton terhadap mitra kami sangat mengganggu mengingat keterlibatan pemerintah Rusia dalam aktivitas yang mendukung dunia maya dan berbahaya," katanya.

Kedutaan Rusia di Washington tidak segera menanggapi email dari Reuters yang meminta komentar. Rusia secara rutin menyangkal tuduhan yang mengaitkannya dengan serangan siber di tanah asing, kata kantor berita itu.

Pejabat AS telah mengajukan serangkaian dakwaan terhadap peretas di Rusia, China, dan Iran dalam beberapa pekan terakhir, mengenakan sanksi dan mengeluarkan beberapa peringatan tentang intrusi digital yang didukung negara.

Para ahli melihat banjir aktivitas sebagai upaya untuk memperingatkan kekuatan musuh agar tidak ikut campur dalam pemilihan presiden AS yang akan datang, yang kurang dari dua minggu lagi.