Menu

Harun Masiku Masih Tanda Tanya dan Banyak Kasus Besar Diduga Libatkan Pimpinan Parpol Belum Terungkap, Begini Jawaban Ketua KPK

Siswandi 28 Dec 2020, 00:08
Ketua KPK Firli Bahuri
Ketua KPK Firli Bahuri

RIAU24.COM -  Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri mengatakan, pihaknya  telah berkomitmen memberantas tindakan rasuah di Indonesia tanpa pandang bulu.

Hal itu dilontarkannya menjawab keraguan publik karena hingga saat ini masih ada sejumlah kasus besar yang ditangani lembaga antirasuah itu, namun perkembangannya masih begitu-begitu saja. 

Di antaranya adalah terkait penangkapan buron kasus suap PAW DPR RI, Harun Masiku serta beberapa kasus lain yang diduga melibatkan pimpinan partai politik.

"Kami terus berkomitmen untuk melakukan pemberantasan korupsi tanpa melihat status pangkat dan jabatan seseorang pelaku korupsi. Prinsipnya, KPK akan bekerja sesuai asas tugas pokok KPK," ungkap Firli kepada rmol, Minggu 27 Desember 2020 tadi malam. 

Seperti diketahui, Firli sendiri resmi menjabat pimpinan KPK sejak dilantik pada 20 Desember 2019 lalu. Ikut dilantik bersamanya komisioner KPK lainnya yakni Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, dan Nurul Ghufron.

Dikatakan, pada prinsipnya, KPK bekerja berdasarkan bukti dan keterangan saksi-saksi. Karena dengan bukti itulah bisa ditemukan tersangkanya.

"Kami akan tuntaskan perkara korupsi secara profesional, akuntabel, kepastian hukum, keadilan, menjunjung tinggi HAM serta tidak pandang bulu. Itu adalah kunci kerja kami," urai Firli Bahuri.

"Mari diingat kembali semua statement saya sejak 2019 lalu saat kami mengikuti fit and proper test di DPR RI mengenai konsep pemberantasan korupsi mulai strategi pendidikan masyarakat, pencegahan dan strategi penindakan," sambungnya.

Ditambahkannya, KPK bekerja dengan menjalankan konsep kolektif kolegial bersama lembaga penegak hukum lain. Ia mengibaratkan, kerja KPK seperti pertunjukan orchestra di mana semua pemain dan alatnya memainkan pada kunci dan nada yang sama, serta bermain pada tatarannya.

"Soal penilaian, kami serahkan kepada publik, tapi kami selalu berupaya sekuat tenaga untuk melakukan yang terbaik. Walaupun kami menyadari tidak pernah sebagai yang terbaik," pungkasnya. ***