Menu

IDI: Varian COVID-19 Baru Dapat Dideteksi Melalui Tes Swab Berbasis PCR

Devi 29 Dec 2020, 14:43
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes

RIAU24.COM -  Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, varian baru COVID-19 yang awalnya ditemukan di Inggris terdeteksi melalui uji usap berbasis polymerase chain reaction (PCR). . Oleh karena itu, IDI meminta masyarakat tidak perlu khawatir mendiagnosis varian baru COVID-19.

“Sekarang virusnya ganti baju, tapi PCR masih bisa mendeteksi bagian kepala dan kaki. Artinya, PCR masih bisa mendeteksi varian baru ini, jadi tidak perlu terlalu khawatir untuk diagnosa,” kata Zubairi dalam acara talkshow yang disiarkan di Jakarta. Akun YouTube BNPB, Selasa, 29 Desember.

Ia mengatakan, mutasi virus korona bernama B117 memang lebih menular. Padahal, Zubairi menyebut virus baru itu 71 persen lebih menular dibandingkan virus sebelumnya. Tapi, dia memastikan virus ini tidak mematikan.

“Para ahli sekarang sangat-sangat yakin bahwa (virus baru, red) sangat-sangat menular, tetapi tidak lebih menyakitkan. Sekali lagi, tidak lebih mematikan,” katanya.

Selain itu, varian virus baru ini masih bisa diatasi dengan vaksin COVID-19 yang saat ini sedang dikerjakan oleh para ahli. Zubairi mengatakan para ahli juga optimistis dengan hal tersebut, meski pembuktiannya tetap harus dilakukan dengan penelitian yang melibatkan pasien COVID-19 dengan varian baru.

“Para ahli tetap optimis karena mereka tahu kalau kita divaksinasi kita akan punya kekebalan di banyak tempat. Nah, kalau ada virus varian baru, pasti gagal di satu tempat. Artinya kekebalan lain akan terus berlanjut,” ujarnya.

Artinya kita tetap optimis dan sebentar lagi akan mendapatkan data yang lebih solid, tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, di South Wales, Inggris telah ditemukan varian baru COVID-19. Pemerintah berharap virus baru ini tidak memperburuk perkembangan penanganan COVID-19 di Indonesia.

Saat ini virus baru juga menyerang negara lain seperti Singapura, Nigeria, Prancis, dan Korea Selatan.