Menu

13 Januari Dalam Sejarah: Gempa Haiti Tewaskan 300 Ribu Jiwa dan Timbulkan Serangan Kolera

Devi 13 Jan 2021, 09:49
Foto : VOI
Foto : VOI

RIAU24.COM -  Pada 13 Januari 2010, Haiti dilanda gempa bumi skala besar. Informasi tentang jumlah korban tewas akibat insiden itu membingungkan. Pemerintah Haiti mengatakan jumlah resminya lebih dari 300 ribu. Tetapi banyak pihak berwenang mengakui jumlah korban tewas tidak mungkin dihitung. Hampir satu juta orang mengungsi.

Mengutip Britannica, Selasa 13 Januari 2021, gempa terjadi pada pukul 16.53 waktu setempat, sekitar 25 kilometer barat daya ibu kota Haiti, Port-au-Prince. Guncangan awal tercatat 7,0 skala richter (SR) dan segera diikuti oleh dua gempa susulan berkekuatan 5,9 dan 5,5.

Gempa susulan lainnya terjadi pada hari-hari berikutnya, termasuk gempa bumi berkekuatan 5,9 yang melanda pada 20 Januari di Petit Goâve, sebuah kota sekitar 55 kilometer sebelah barat Port-au-Prince. Haiti belum pernah dilanda gempa bumi sebesar ini sejak abad ke-18, yang paling kuat adalah gempa berkekuatan 6,9 pada tahun 1984.

Pasca gempa, banyak reruntuhan bangunan yang menjadi penentu bentang alam kawasan bencana. Banyaknya bangunan yang hancur juga karena kurangnya kode bangunan di Haiti. Tanpa penguatan yang memadai, bangunan akan runtuh akibat kekuatan gempa bumi, menewaskan atau menjebak penghuninya.

Di Port-au-Prince, katedral dan Istana Nasional rusak berat. Begitu juga dengan markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), penjara nasional dan gedung parlemen. Padahal saat itu Ibukota belum pulih dari dua badai tropis.

Upaya warga dan organisasi bantuan internasional untuk memberikan bantuan medis, makanan dan air kepada para korban terhambat oleh kegagalan sistem tenaga. Jalur komunikasi yang terputus dan jalan yang terhalang puing juga menjadi penyebab sulitnya penyampaian bantuan.

Halaman: 12Lihat Semua