Menu

Demokrat Terbukti Tak Mempan Politik Belah Bambu, Jokowi Diminta Segera Balas Surat AHY

Siswandi 2 Feb 2021, 16:49
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Foto: int
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Foto: int

RIAU24.COM -  Direktur Eksekutif Voxpol Center Reserach and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, upaya penggulingan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, sebenarnya pernah menimpa beberapa parpol lain di Tanah Air. Namun yang terjadi saat ini menunjukkan, manuver yang disebutnya sebagai politik belah bambu tersebut terbukti tak mempan bila ditujukan kepada Demokrat. 

Ia kemudian menyebutkan, politik belah bambu juga pernah menyasar Partai Golkar, PPP, dan Partai Berkarya. Sehingga, ketiga partai politik itu pernah mengalami dualisme kepemimpinan.

Namun saat aksi serupa ditujukan ke Demokrat, partai berlambang mercy ini menyambutnya dengan reaksi cukup keras dan tegas. Pangi Syarwi Chaniago menilai, partai Demokrat sangat antisipatif dan sigap menyikapi upaya-upaya politik belah bambu tersebut.

"Kalau politik belah bambu ke Golkar bisa, PPP bisa, Berkarya bisa, ini pelajaran. Tapi ke Demokrat tidak berhasil," lontarnya, saat tampil sebagai narasumber dalam diskusi Obrolan Bareng Bang Ruslan, Selasa 2 Februari 2021. 

Obrolan ini mengambil tajuk "Politik Belah Bambu Menyasar Partai Demokrat".

"Berarti Demokrat bisa mengantisipasinya lebih cepat, mengcounter dengan baik, sementara partai-partai lain tidak bisa," tambahnya, dilansir rmol. 

Segera Balas Surat 
Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mendorong Presiden Jokowi untuk segera membalas surat yang dilayangkan AHY. Seperti dirilis media massa, surat itu berisi permintaan klarifikasi terkait adanya dugaan pihak Istana turut andil dalam upaya kudeta kepemimpinan di Demokrat.  

Sebab, hal itu berkaitan dengan pihak-pihak yang berada di sekitar Jokowi dalam hal ini lingkaran Istana.

"Bagusnya dijawab. Karena soal pertaruhan orang-orang di lingkaran Jokowi. Dugaan kudeta tersebut dilakukan oleh orang di sekitar Jokowi," ujarnya. 

Seperti dilansir media massa, AHY secara terbuka telah mengungkapkan skenario pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat dari tangannya. Menurutnya, skenario itu didapatnya berdasarkan informasi dari pengurus di tingkat pusat dan daerah.

AHY secara resmi juga telah bersurat kepada Presiden Jokowi untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi terkait manuver politik tersebut. 

Dalam gonjang-ganjing mengenai kabar ini, sosok Moeldoko akhirnya menjadi sorotan. Sebab, ia disebut-sebut sebagai sosok di luar partai yang diduga menjadi salah satu pihak yang berada di belakang manuver itu. 

Dalam pernyataannya, Moeldoko sendiri tidak menolak secara tegas tudingan itu. Namun ia meminta Demokrat tidak mengkaitkan dengan Istana dan Presiden Joko Widodo. Ia juga meminta AHY dan petinggi Demokrat tidak terbawa perasaan menghadapi dinamika partai berlambang mercy itu. ***