Menu

Diduga Menjadi Penyebab Kudeta Partai Demokrat, Syahrial Nasution Menanyakan Keberadaan Moeldoko

Rizka 12 Mar 2021, 10:22
google
google

RIAU24.COM -  Politisi Partai Demokrat banyak yang menyayangkan keputusan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD).

Diketahui hasil KLB Partai Demokrat tersebut membuat keputusan diangkatnya Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum ) Partai Demokrat.

Menanggapi hal tersebut, salah satu politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution menuturkan bahwa nasib Partai Demokrat berada di tangan Presiden Jokowi.

Dalam unggahan akun Twitternya @syahrial_nasution, Jumat (12/3), ia mengatakan bahwa penyebab kudeta Partai Demokrat sekarang adalah Moeldoko. Bahkan ia menanyakan keberadaan Moeldoko yang dianggap menghilang begitu saja.

“Dimanakah Moeldoko? Hiruk pikuk tentang kudeta thd @PDemokrat lebih dari 1 bln terakhir terus menghiasi ruang publik. Keterlibatan orang luar yaitu, KSP Moeldoko jd biang kerok penyebab. Namun, dmn dia sekarang?” tulis Syahrial Nasution.

Pasca KLB yang dianggap abal-abal memilih Moeldoko Ketua Umum di Sibolangit, Deli Serdang (5/3/2021) suaranya nyaris tak lagi terdengar. Menurut Syahrial, publik hanya bisa melihat dan mendengar para punggawa KLB abal-abal memekakkan suasana. Ditengah resesi ekonomi dan pandemik Covid-19.

Syahrial mengatakan bahwa Damrizal juga telah melakukan akting menangis yang keluar air mata melalui jidat, bahkan ia menganggap Damrizal hanya mengklaim sepihak seakan-akan paling berjasa di PD.

Menurut Syahrial, Moeldoko telah menyibukkan pegawai KSP, Menko Polkam @mohmahfudmd, Menkum HAM Yasonna Laoly, Polri, bahkan Gubernur Sumatera Utara. Akibat dari kejadian ini menimbulkan kecurigaan publik dan tentang demokrasi republik saat ini.

Seolah-olah membandingkan kemunculan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko. Syahrial beranggapan bahwa Moeldoko telah bersembunyi di balik bayangannya, tidak seperti AHY yang tampil di mimbar memimpin langsung pasukan PD.

Kini Syahrial mengatakan Moeldoko merupakan seorang dunro. Dunro yang dimaksud adalah karakter yang suka melakukan hasutan, adu domba, licik hingga fitnah keji. Bahkan terhadap keluarga sendiri.