Menu

Kisah Sedih Seorang Nenek Tua yang Rela Menjadi Manusia Perak Setiap Hari, Demi Memberi Makan Cucunya yang Berumur 2 Tahun

Devi 10 Apr 2021, 10:46
Foto : Merdeka.com
Foto : Merdeka.com

RIAU24.COM - Hanya perceraian yang diperlukan orang tua dari seorang anak berusia dua tahun untuk meninggalkan anak itu bersama neneknya. Tapi, syukurlah, nenek itu senang dan rela banting tulang untuk merawat bocah lelaki itu.

Dialnsir dari Merdeka.com, Nenek Mumun, yang berusia 60-an; telah bekerja keras sebagai 'manusia perak' di Indonesia, sehingga cucunya yang berusia dua tahun, Reihan, mendapat setidaknya sesuap nasi sehari.

Setiap hari, dia benar-benar menutupi dirinya dengan cat perak sebelum dia mengamen di jalanan.  Perempuan renta setengah baya, diam di trotoar jalan. Pagi menjelang siang hari. Dia terlihat di sudut toko yang tak jauh dari perempatan jalan.

Nenek Mumun mulai merias wajah dan tubuhnya dengan cat silver. Tangan keriput perempuan berusia sekitar 60 tahun itu dengan cekatan melumuri hampir seluruh bagian tubuhnya dengan cat seharga Rp35.000 per kaleng. Tak tampak lagi kulitnya yang berwarna coklat kehitaman.

zxc1

“Setelah mengamen, cat bisa dihilangkan dengan cairan pencuci piring,” ujarnya.

Dia diduga telah mengamen di bawah terik matahari selama sekitar empat bulan sekarang, dengan cucu kecilnya di sisinya.  Kedua orang tua Reihan sudah lama bercerai. Mereka tidak pernah menengok apalagi memberi nafkah Reihan. Mumun harus menghidupi Reihan seorang diri.

Reihan dipeluknya erat. Mumun berdiri mematung di depan para pengendara bermotor yang berhenti di perempatan jalan. Dia lantas berkeliling, membawa kotak kardus. Mengharapkan suara jatuhnya uang receh ke dalam kotak.

Nenek Mumun sebelumnya adalah seorang pembantu rumah tangga di Tangerang, namun setelah orang tua Reihan bercerai dan meninggalkannya bersamanya. Sambil memegang erat Reihan, dia berdiri di depan sebuah kotak seperti patung di pinggir jalan, berharap orang yang baik hati akan lewat dan memberinya bantuan.

Dari pagi sampai sore, dia akan menghasilkan sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu sehari. “Yang terpenting adalah saya bisa membeli susu untuk Reihan dan makan setiap hari,” tambahnya.

Sungguh menyedihkan mengetahui bahwa wanita tua yang malang itu berada dalam situasi seperti itu, tetapi dia senang dan bersedia bekerja keras untuk merawat cucu kecilnya. Kita benar-benar berharap lebih banyak orang yang berjalan di sekitar daerah itu sehingga dia dapat menghasilkan lebih banyak dan sesekali beristirahat.