Menu

Pangkalan Udara AS di Iraq Dibombardir Roket, Lima Orang Terluka

Satria Utama 19 Apr 2021, 05:51
Pangkalan Udata Balad dihantam roket
Pangkalan Udata Balad dihantam roket

RIAU24.COM Pangkalan Udara Amerika Serikat yang berada di Balad, utara Baghdad menjadi sasaran serangan roket. Dua kontraktor asing dan tiga tentara Irak terluka akibat serangan lima roket yang menghantam pangkalan itu, Minggu (18/4). 

Dua roket yang ditembakkan ke pangkalan udara , menghantam asrama dan kantin perusahaan AS Sallyport, kata sumber keamanan kepada AFP. "Dua kontraktor asing dan tiga tentara Irak terluka," jelas sumber itu.

Hingga saat ini tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Tetapi Amerika Serikat kerap menyalahkan faksi-faksi Irak yang terkait dengan Iran atas serangan semacam itu terhadap pasukan dan diplomatnya.

AS menempatkan pesawat tempur F-16 di pangkalan udara Balad, beberapa perusahaan pemeliharaan hadir di sana mempekerjakan staf Irak dan asing.

Setidakya ada sekitar 20 serangan bom atau roket terhadap kepentingan Amerika, termasuk pangkalan yang menampung tentara AS, sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari. Puluhan serangan lain terjadi sejak musim gugur 2019 di bawah pemerintahan Donald Trump.

Dua orang Amerika dan seorang warga sipil Irak, tewas dalam serangan semacam itu sejak akhir 2019.

Pangkalan Balad juga menjadi sasaran awal bulan ini, tanpa menimbulkan korban jiwa. Serangan-serangan itu kadang-kadang diklaim oleh kelompok-kelompok bersenjata Syiah bayangan yang menjadi sekutu Iran. Kelompok ini menuntut pemerintah Biden menetapkan tanggal penarikan mundur ke Irak seperti halnya Afghanistan.

Pada hari Rabu, sebuah pesawat tak berawak berisi bahan peledak menghantam bandara Arbil Irak. Dalam laporan para pejabat, insiden ini adalah yang pertama terjadi terhadap pangkalan yang digunakan oleh pasukan koalisi pimpinan AS di negara itu.

Tidak ada korban dalam serangan di ibu kota wilayah otonom Kurdi Irak utara itu, meskipun hal itu menyebabkan kerusakan pada sebuah bangunan di bagian militer bandara tersebut.

Pada bulan Februari, lebih dari selusin roket menargetkan kompleks militer di dalam bandara yang sama, menewaskan seorang warga sipil Irak dan kontraktor asing yang bekerja dengan pasukan pimpinan AS.

Kelompok-kelompok pro-Iran telah meningkatkan retorika mereka, bersumpah untuk meningkatkan serangan untuk memaksa pasukan AS yang "menduduki", dan hampir setiap hari terjadi serangan terhadap konvoi pasokan koalisi di seluruh selatan yang sebagian besar Syiah.

Amerika Serikat pekan lalu berkomitmen untuk menarik semua pasukan tempur yang tersisa dari Irak, meskipun kedua negara tidak menetapkan batas waktu untuk penarikan AS kedua sejak invasi 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein.****