Menu

Siti Nurhaliza Dikritik Setelah Netizen Klaim Ustadz yang Datang Dari Luar Negeri Untuk Upacara Tahnik Bayinya

Devi 4 May 2021, 09:29
Foto : TribunNews
Foto : TribunNews

RIAU24.COM - Datuk Seri Siti Nurhaliza Tarudin belum lama ini menggelar upacara tahnik (upacara Islam untuk menyentuh bibir bayi yang baru lahir dengan madu, jus manis atau kurma) untuk anak keduanya pada 29 April lalu di Lembah Klang. Namun, netizen mempertanyakan kehadiran orang-orang tertentu di upacara tersebut, yang dituduh oleh netizen melakukan perjalanan antarnegara.

Seperti dilansir dari Sinar Harian, di antara mereka yang terlihat pada upacara tersebut adalah Menteri di Departemen Perdana Menteri (urusan agama), Senator Datuk Seri Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri dan tiga penceramah agama - Azhar Idrus, Don Daniyal Don Biyajid dan Iqbal Zain.

Setelah Datuk Siti Nurhaliza mengunggah beberapa postingan tentang upacara tersebut di akun Instagram-nya, netizen menunjukkan bahwa Zulkifli dan Azhar Idrus telah melakukan perjalanan antarnegara karena sama-sama tinggal di luar Lembah Klang.

Seorang netizen membagikan pengalamannya sendiri setelah permohonan izin ayahnya untuk mengunjungi cucunya tidak diperbolehkan. Dia mengatakan polisi beralasan bahwa bayi itu berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.

“Kemarin ayah minta untuk menjenguk cucunya yang baru lahir, dia baru pertama kali mau ketemu (bayinya) tapi polisi tidak mengizinkannya karena katanya bayi laki-laki yang baru lahir itu beresiko tinggi,” kata netizen.

“Kelompok agama yang berkumpul di rumah Siti Nurhaliza dan Datuk Seri Khalid Mohamad Jiwa tempat diadakannya upacara ulang tahun bayi laki-laki yang baru lahir tidak berisiko tinggi?” kata netizen yang lain.

Siti Nurhaliza pun menanggapi tuduhan tersebut

Setelah tuduhan menyebar di media sosial, Datuk Siti Nurhaliza maju ke depan untuk menangani situasi tersebut. Dalam pernyataan yang diunggah di Instagram, dia membantah tudingan adanya aktivitas perjalanan antarnegara.

“Terkait isu yang sudah viral, kami selaku tuan rumah, Dato Sri Khalid Mohamad Jiwa dan Dato 'Sri Siti Nurhaliza ingin memberikan pencerahan atas upacara tahnik putra kami, Muhammad Afwa yang kami selenggarakan pada tanggal 26 April yang diduga tidak mengikuti SOP termasuk terjadinya aktivitas perjalanan antarnegara. Dugaan ini muncul ketika kami mengundang seorang pengkhotbah independen dari negara bagian lain sebagai tamu. Di sini kami ingin menginformasikan kepada publik bahwa tidak ada aktivitas perjalanan antarnegara bagian. Sebaliknya, individu tersebut setuju untuk hadir karena kebetulan dia berada di Kuala Lumpur pada tanggal upacara dilakukan."

Datuk Siti Nurhaliza menambahkan, acara dan jumlah tamu semuanya sesuai dengan ketentuan CMCO.

Dikatakannya, upacara dibagi menjadi tiga sesi dengan jumlah tamu terbatas, anggota keluarga dekat dan lain-lain, sebagai bagian dari upacara tahnik pemberian nama anak pada hari ketujuh setelah lahir berdasarkan amalan Nabi Muhammad.

“Terkait acara tahnik sore yang dihadiri Menteri Agama, Datuk Dr Zulkifli Mohamad al-Bakri, bukan upacara khusus seperti yang diharapkan. Sebaliknya, dia hanya datang untuk menyelesaikan pengajian shalat dan tahnik sebelum harus buru-buru pulang untuk urusan lain,” tuturnya.

“Sebagai orang Malaysia yang taat hukum yang peka terhadap situasi saat ini, kami tidak pernah menganggap enteng ini dan kami berusaha untuk mematuhi peraturan sebaik mungkin. Penjelasan ini bukan untuk membela diri tetapi bertujuan untuk memberikan pencerahan atas beberapa hal yang dapat menimbulkan kebingungan dan kesalahpahaman bagi pihak-pihak tertentu. Pada kesempatan ini, kami juga ingin meminta maaf jika yang terjadi menimbulkan keresahan bagi pihak manapun. Kami memahami dan menerima dengan hati terbuka semua kritik yang diberikan kepada kami. Kami juga siap memberikan kerja sama penuh kepada pihak berwenang jika diperlukan.”

“Ini akan menjadi pernyataan terakhir dari kami terkait masalah ini dan kami berharap ini dapat diselesaikan dan dipahami dengan baik.”