Menu

Pria Palestina Dibunuh Oleh Unit Rahasia Israel di Tepi Barat

Devi 26 May 2021, 00:58
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

RIAU24.COM -  Seorang pria Palestina ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel yang menyamar pada Selasa pagi di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di negara itu untuk berunding.

Ahmad Jamil Fahd, dari kamp pengungsi al-Amari, ditembak oleh unit Musta'ribeen di daerah Umm al-Sharayit, kata saksi Palestina, dan dibiarkan mati kehabisan darah sebelum ambulans tiba.

zxc1

Unit yang menyamar terdiri dari orang Israel yang menyamar sebagai orang Palestina dan sering melakukan penggerebekan untuk menangkap atau membunuh.

Menurut juru bicara kementerian kesehatan Palestina, Fahd ditembak beberapa kali dari jarak dekat.


Pembunuhan itu terjadi pada hari yang sama ketika Blinken, yang mengatakan perjalanannya untuk mendukung "upaya untuk memperkuat gencatan senjata", bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di kemudian hari.

Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan kepada kantor berita AFP selama "percobaan penangkapan" dari "aktivis teror di Ramallah salah satu orang yang membantu para aktivis dibunuh oleh polisi perbatasan.


Namun, seorang pejabat dari gerakan Fatah di kamp pengungsi al-Amari mengatakan kepada media lokal Palestina bahwa Fahd tidak diinginkan oleh Israel.

Amin Abu Radaha mengatakan Fahd, mantan tahanan di penjara Israel, berada di lingkungan Umm al-Sharayit bersama teman-temannya, dan meninggalkan mobilnya selama 20 menit untuk membeli permen knafeh.


"Begitu dia kembali ke mobil, pasukan Israel yang menyamar menembaknya dan membuatnya berdarah sampai dia menjadi martir," kata Abu Radaha.

Pejabat itu menambahkan bahwa unit Israel mengejar paman Fahd, yang dicari oleh badan intelijen domestik Israel, Shin Bet.

Khalil Rizk, perwakilan keluarga, mengatakan pasukan Israel melakukan kejahatan dan mengeksekusi Fahd.

"Belakangan ini, pendudukan Israel telah mengintensifkan kebijakan eksekusinya terhadap pemuda Palestina dengan tuduhan mengejar orang yang dicari," kata Rizk kepada jaringan al-Quds.