Menu

Resmi Ditunjuk Perdana Menteri Israel, Inilah Sosok David Barnea, Bos Baru Mossad Yang Ahli Rekrut Agen Mata-mata

Satria Utama 27 May 2021, 05:54
David Barnea
David Barnea

RIAU24.COM -  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencopot direktur badan intelijen Mossad Yossi Cohen. Dia menunjuk David Barnea (56) yang akan resmi menjabat pada Juni. Pemberhentian Cohen ini dilakukan setelah pertempuran Israel dengan Hamas yang berlangsung 11 hari. 

Cohen menjabat sebagai direktur Mossad sejak Januari 2016. Dia juga pernah menjadi utusan khusus Netanyahu untuk beberapa misi. Dia memainkan peran penting di balik normalisasi hubungan Israel dengan sejumlah negara Arab yang juga dimediasi Amerika Serikat.

Laporan The Times of Israel menyebut Netanyahu juga langsung mengumumkan penunjukan David Barnea saat menghadiri seremoni tahunan pemberian penghargaan untuk agen-agen Mossad yang berprestasi pada Senin (24/5) waktu setempat.

Lantas, bagaimana sebenarnya sosok David Barnea yang sebelumnya menjabat sebagai wakil direktur Mossad ini?

Barnea, agen intelijen berusia 56 tahun dan ayah empat anak ini, tinggal di wilayah Sharon di utara Tel Aviv.

Dia menjalani dinas militernya di unit komando elite Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sekitar 30 tahun yang lalu. Setelah itu, Barnea mendaftar di Mossad, di mana dia menjadi petugas kasus.

Media-media Israel melaporkan bahwa Barnea yang berusia 56 tahun ini merupakan spesialis dalam merekrut agen-agen intelijen untuk bekerja melawan Iran dan militan Hizbullah di Lebanon.

Mulai tahun 2013 hingga penunjukannya tahun 2019 menjadi orang nomor dua di Mossad, Barena mengomandoi divisi Tzomet yang menurut laporan media Israel bertugas merekrut dan mengelola agen-agen.

Surat kabar Israel, Haaretz, melaporkan bahwa sebagai komandan Tzomet, Barnea bertanggung jawab untuk merekrut agen-agen dalam melawan target prioritas top Mossad, yakni Iran dan Hizbullah.

Iran menuduh Mossad mendalangi pembunuhan ilmuwan nuklir dan komandan militernya, juga sabotase terhadap fasilitas pengayaan uraniumnya, yang dicurigai Israel sebagai bagian program yang bertujuan memproduksi senjata atom. Iran berulang kali menyangkal tuduhan bahwa pihaknya berupaya merakit senjata nuklir.***