Menu

Tragis, 350.000 Orang Dalam Kondisi Kelaparan di Tigray, Diprediksi Jauh Lebih Buruk Daripada Somalia

Devi 11 Jun 2021, 08:49
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

Thomas-Greenfield mengatakan PBB mendesak lebih dari USD 200 juta untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut.

“Kami menyaksikan mimpi buruk kemanusiaan. Kita tidak bisa membiarkan Ethiopia kelaparan. Kita harus bertindak sekarang" untuk menyelesaikan apa yang dia sebut darurat buatan manusia,” tambah Thomas Greenfield. 

AS telah mengumumkan akan memberikan dana tambahan sebesar USD 181 juta untuk menyediakan makanan, alat-alat pertanian, air minum, tempat tinggal, perawatan kesehatan dan layanan penting lainnya bagi mereka yang membutuhkan di Tigray. Tetapi organisasi bantuan internasional telah berulang kali mengeluh bahwa akses mereka ditolak ke wilayah itu oleh pasukan Ethiopia dan pasukan dari negara tetangga Eritrea.

“Untuk menghindari bencana kemanusiaan, seluruh komunitas internasional harus bertindak secara langsung dan tidak langsung, cepat dan kuat,” kata Komisaris Manajemen Krisis Uni Eropa Janez Lenarcic.

Pertempuran di Tigray pecah pada November 2020 antara pasukan pemerintah dan mantan partai yang memerintah di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF). Kekerasan telah menewaskan ribuan warga sipil dan memaksa sekitar dua juta orang meninggalkan rumah mereka di wilayah pegunungan. Analisis Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) menyimpulkan bahwa lebih dari 350.000 orang berada dalam Bencana (IPC Fase 5) – peringatan paling ekstrem – antara Mei dan Juni 2021.

“Krisis parah ini dihasilkan dari efek konflik yang berjenjang, termasuk perpindahan penduduk, pembatasan pergerakan, akses kemanusiaan yang terbatas, hilangnya panen dan aset mata pencaharian, dan pasar yang tidak berfungsi atau tidak ada sama sekali,” katanya.

Halaman: 123Lihat Semua