Menu

Studi Menunjukkan Varian Delta Diprediksi Akan Memperburuk Situasi Dunia di Tengah Pandemi COVID-19

Devi 15 Jun 2021, 09:50
Foto : Suara.com
Foto : Suara.com

RIAU24.COM -  Varian Delta coronavirus terbaru diprediksi akan menggandakan risiko rawat inap dibandingkan dengan varian dominan sebelumnya di Inggris, tetapi dua dosis vaksin masih memberikan perlindungan yang kuat, sebuah penelitian di Skotlandia menemukan.

Studi tersebut mengatakan bukti awal menunjukkan perlindungan dari vaksin terhadap varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India, mungkin lebih rendah daripada varian Alpha, yang pertama kali diidentifikasi di Kent, Inggris tenggara.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan akan menunda berakhirnya pembatasan COVID-19 di Inggris pada hari Senin, menyusul peningkatan pesat dalam kasus varian Delta, yang juga lebih menular daripada varian Alpha.

Studi yang diterbitkan dalam surat penelitian di The Lancet pada hari Senin, mengamati 19.543 kasus komunitas dan 377 rawat inap di antara 5,4 juta orang di Skotlandia, di mana 7.723 kasus dan 1.234 rawat inap ditemukan memiliki varian Delta.

Chris Robertson, profesor epidemiologi kesehatan masyarakat di University of Strathclyde, mengatakan menyesuaikan usia dan komorbiditas, varian Delta secara kasar menggandakan risiko masuk rumah sakit, tetapi vaksin masih mengurangi risiko itu.

“Jika Anda dites positif, maka dua dosis vaksin atau satu dosis selama 28 hari secara kasar mengurangi risiko Anda dirawat di rumah sakit hingga 70 persen,” katanya kepada wartawan.

Halaman: 12Lihat Semua