Menu

Yakin Jika COVID-19 Adalah Konspirasi, Dokter Lois Disuruh Belajar Ilmu Kedokteran Lagi

Devi 10 Jul 2021, 13:44
Foto : Iskandarnote
Foto : Iskandarnote

RIAU24.COM -   Dokter Lois yang dikenal lewat kehadirannya dalam acara yang dipandu pengacara Hotman Paris, lantaran ketidakpercayaannya terhadap Covid-19, kembali menunjukkan rasa tidak percayanya terhadap Covid-19 melalui unggahan di akun media sosial pribadinya.

Dalam unggahannya pada Jumat 9 Juli 2021 tersebut, dr. Lois menyebut bahwa kematian ribuan pasien corona atau korban Covid-19 justru lebih banyak disebabkan oleh keracunan obat. Sambil melampirkan tangkapan layar berita tentang ‘2.300 jenazah pasien corona dimakamkan di TPU Padurenan Bekasi’, dr. Lois menyebut bahwa Covid-19 ‘difitnah’ sebagai penyebab kematian mereka.

Dia juga meminta pihak-pihak yang mengetahui kebenaran penyebab kematian pasien corona yang diklaim karena keracunan obat itu untuk buka suara.

“Mengapa tidak juga sadar bahwa kematian ini akibat keracunan obat? Masih fitnah-fitnah bahwa pelakunya ini virus? Yang tahu kebenaran bersuaralah!” kicaunya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @LsOwien, Sabtu 10 Juli 2021.

Kicauan tersebut pun mendapatkan beragam respons dari sejumlah tenaga kesehatan, salah satunya dokter Tirta Mandira Hudhi  yang ikut menjadi relawan penanganan Covid-19, membalas kicauan dr. Lois terkait konspirasi Covid-19.

Dokter yang dikenal kerap menyampaikan berbagai informasi dan melakukan sosialisasi tentang Covid-19 kepada masyarakat ini mempertanyakan pendidikan dr. Lois.

“Bu, kuliah farmakologinya lulus kan? Kalau enggak lulus yo wis (ya sudah),” kicau dr. Tirta, Sabtu 10 Juli 2021, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @tirta_hudhi.

wik2

Dia pun menyinggung terkait virus corona yang difitnah, yang berarti virus penyebab Covid-19 juga bisa merasa keberatan.

“Virus difitnah. Berarti virus bisa keberatan. Nanti saya tunggu keberatan virus,” kicau dr. Tirta.

Terakhir, dia menyarankan dr. Lois untuk kembali mempelajari ilmu kedokteran, agar tidak memberikan pernyataan seperti itu lagi.