Menu

Ukraina Menolak untuk Mengonfirmasi Klaim Rusia Tentang Pertukaran 48 Anak

Amastya 25 Apr 2024, 19:04
Ukraina, sesuai laporan, percaya Rusia telah secara ilegal mendeportasi lebih dari 19.000 anak-anak Ukraina sejak dimulainya invasi 2022. Dari jumlah ini, negara mengatakan kurang dari 400 telah dikembalikan /Reuters
Ukraina, sesuai laporan, percaya Rusia telah secara ilegal mendeportasi lebih dari 19.000 anak-anak Ukraina sejak dimulainya invasi 2022. Dari jumlah ini, negara mengatakan kurang dari 400 telah dikembalikan /Reuters

RIAU24.COM Rusia pada hari Rabu (24 April) mengumumkan kesepakatan dengan Ukraina untuk menukar hampir 50 anak yang terlantar akibat 'invasi militer khusus' Moskow di negara tetangga Kyiv.

Ini terjadi ketika presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa 16 anak-anak Ukraina yang telah dideportasi secara paksa ke Rusia berada di Qatar untuk pemulihan medis, mental, dan sosial.

"Mereka semua sebelumnya telah dideportasi secara paksa ke Rusia, tetapi berkat upaya mediasi Qatar kami yang ramah, mereka telah dibebaskan," kata Zelensky.

Namun, dia tidak menanggapi klaim Rusia tentang 48 anak yang dipertukarkan.

Dalam sebuah pernyataan, pejabat Kremlin Maria Lvova-Belova mengumumkan, "untuk pertama kalinya dalam format tatap muka, kami mengadakan pembicaraan dengan pihak Ukraina. Dua puluh sembilan anak akan pergi ke Ukraina dan 19 ke Rusia."

Namun, sesuai AFP, ketika diminta untuk mengkonfirmasi perjanjian tersebut, komisaris hak asasi manusia parlemen Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan dia tidak dapat mengonfirmasi informasi tersebut.

Halaman: 12Lihat Semua