Menu

Novel Baswedan Bakal Dinilai Jilat Ludah Sendiri Jika Terima Tawaran Kapolri Jadi PNS

Azhar 3 Oct 2021, 21:09
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan. Sumber: Internet
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan. Sumber: Internet

RIAU24.COM -  Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (ILKAB), Rudi S. Kamri turut mengomentari tawaran menjadi PNS yang datang dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada Novel Baswedan dan 56 mantan pegawai Komisi Pemberantasan Tindak (KPK).

Tawaran itu tersebar setelah mereka dipecat karena tidak lolos dalam seleksi tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN) sesuai UU 19/2019 tentang KPK.

Menurut Rudi, Novel akan menjilat ludah sendiri jika benar-benar menerima tawaran tersebut.

Alasannya karena Novel Baswedan khususnya adalah mantan anggota Polri. Karena memilih keluar dari anggota Polisi dia memutuskan menjadi penyidik di KPK.

Tak hanya itu, Novel Baswedan juga dinilai kerap menyerang institusi Polri secara membabi buta.

"Kalau menurut saya, kalau Novel Baswedan mau menerima tawaran Kapolri artinya dia sudah menjilat ludah sendiri dan menurunkan harga dirinya," sebutnya.

"Dia menjadi manusia sampah menurut saya, karena apa? karena sudah sering menjelek-jelekan institusi Polri, kemudian menerima begitu saja. Ini integritasnya dan kredibilitasnya di mana?," ujarnya.

Tak hanya itu, Rudi juga mengaku merasa heran jika seseorang yang sering menyerang institusi Polri tetapi malah ditampung di institusi tersebut.

"Apakah tidak akan menjadi duri dalam daging di Polri ya?," tanyanya.

"Nah ini bagi saya lebih pada pukulan telak dari Kapolri untuk mengetes atau menguji harga diri dan kehormatan seorang Novel Baswedan," ujarnya.