Menu

Ketika Papan Reklame Berisikan Foto-Foto Para Calon Presiden Indonesia Jadi Perhatian Media Asing

Devi 4 Oct 2021, 10:55
Foto : AsiaOne
Foto : AsiaOne

RIAU24.COM  - Ketika Indonesia dilanda gelombang kedua Covid-19 awal tahun ini, Anda akan melihat tingginya tingkat pengawasan untuk mencegah varian Delta dan penyebarannya yang cepat ke seluruh negeri. Namun, perhatian publik terbagi antara runtuhnya sistem kesehatan dan menjamurnya papan reklame dan spanduk di seluruh negeri yang menyoroti elit politik. Salah satu yang dipamerkan di depan umum adalah Puan Maharani, ketua parlemen saat ini dan pewaris klan politik Sukarno.

Wanita berusia 48 tahun itu adalah putri mantan presiden Megawati Sukarnoputri, pemimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang secara umum dianggap sebagai matriark politik Presiden Joko Widodo.

Papan reklame Puan di mana-mana, yang didirikan oleh PDI-P, kendaraan politik keluarga, menyombongkan slogan-slogan seperti “Indonesia Hebat!” atau “Kepak sayap keragaman”.

Dilansir dari AsiaOne, media online Singapura, Puan adalah bagian dari kelompok keturunan dinasti politik Indonesia yang kemungkinan akan bersaing untuk meraih kemenangan dalam pemilihan presiden 2024, yang akan menjadi persaingan terbuka karena Joko Widodo secara konstitusional dilarang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga. Namun, jalan mereka menuju jabatan puncak tidak akan mulus, kata para analis, karena mereka mungkin akan berhadapan dengan para pemimpin daerah yang telah membuktikan diri mereka selama pandemi ketika mereka diberi lebih banyak tanggung jawab dan otonomi untuk mengekang penyebaran Covid-19.

“Di PDI-P ada keinginan Megawati untuk mencalonkan Puan di Pilpres 2024, makanya Puan gencar dipromosikan lewat baliho,” kata Siti Zuhro, peneliti politik senior di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 

Masa jabatan pertama Puan di politik dimulai pada tahun 2009, ketika ia menang untuk menjadi anggota parlemen untuk Kabupaten 5 di Jawa Tengah. Lima tahun kemudian, dia adalah calon wakil presiden dari PDI-P, di sebelah Jokowi, tetapi partai itu menyetujui politisi veteran Jusuf Kalla sebagai pasangannya. Pasangan ini memenangkan pemilihan 2014 dengan lebih dari 53 persen dari total suara.

Halaman: 12Lihat Semua