Menu

Dalih 'Islam Radikal' Lagi-lagi Jadi Senjata Bagi Prancis untuk Siratkan Islamophobia, Akan Tutup Masjid Akhir Tahun Ini

Amerita 28 Oct 2021, 13:26
Foto: AFP
Foto: AFP

Sementara Presiden Prancis, Emmanuel Macron, kerap panen kecaman atas ucapan-ucapannya yang menjurus ke Islamophobia. Hal itu terjadi lagi pada Agustus lalu.

“Meskipun kami telah mengalahkan kekhalifahan teritorial Daesh, pertempuran melawan terorisme Islam belum berakhir,” katanya dalam tweet yang banyak dikritik oleh umat Islam di seluruh dunia.

Macron juga sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi, sebuah pernyataan yang memicu kemarahan di dunia Arab dan Muslim.

“Berkali-kali kita telah melihat pihak berwenang Prancis menggunakan konsep 'radikalisasi' atau 'Islam radikal' yang tidak jelas untuk membenarkan penerapan tindakan tanpa dasar yang sah, yang berisiko mengarah pada diskriminasi dalam penerapannya terhadap Muslim dan kelompok minoritas lainnya,” kata peneliti Amnesty International Eropa, Marco Perolini.

Halaman: 12Lihat Semua